Ekonomi Global Belum Pulih, Kinerja Non-Bank Bisa Melambat

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
12 March 2019 13:21
Salah satu industri non-bank yang diprediksi akan lesu pertumbuhannya tahun ini adalah multifinance.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja industri keuangan non-bank (IKNB) tahun ini diprediksi melambat lantaran ekonomi global masih akan melambat tahun ini. Perlambatan ekonomi disebut mengakibatkan beberapa harga komoditas turun, sehingga akan mempengaruhi kinerja perusahaan di IKNB, terutama perusahaan pembiayaan (multifinance)

Deputi Komisioner Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moh Ihsanuddin menjelaskan, perlambatan IKNB bukan disebabkan adanya Pilpres 17 April nanti. Ini lebih disebabkan perlambatan ekonomi global yang belum pulih. Itu menyebabkan sedikit banyak ada sedikit kekhawatiran.


"Kalau dikaitkan dengan IKNB yang membiayai, khususnya multifinance. Alat-alat berat menurun karena tambang-tambang juga lesu. Otomotif juga menurun dan properti juga menurun," kata Ihsan saat acara Seminar Nasional : Prospek Bisnis IKNB 2019 bertema Peluang dan Risiko di Tahun Menantang, Jakarta, Selasa (12/3/2019). 

Terlebih lagi, bulan April mendatang akan digelar pemilihan presiden juga pemilihan legislatif. Akibatnya, perlambatan akan terjadi sejenak. Diharapkan kondisi akan kondusif setelah gelaran politik itu sehingga pelaku sektor riil atau sektor finansial bisa cepat bangkit kembali. 

Selain itu, current account deficit (CAD) juga disebut mempengaruhi kinerja IKNB. OJK , kata Ihsan, dalam hal ini mendukung otoritas moneter dan fiskal untuk mendorong adanya kegiatan ekspor.  IKNB disebut berperan penting dalam hal CAD.

"Kita juga lakukan revitalisasi lembaga LPEI. Ini harus didorong disamping pembiayaan para eksportir sudah dibiayai bank mereka juga harus mengisi market gap yang sekarang masih susah didapatkan,"

Guna membantu meningkatkan ekspor, perusahaan multifinance didorong untuk melakukan pembiayaan di sektor-sektor prioritas, yaitu sektor pariwisata dan sektor perumahan, dan sektor yang mendukung ekspor.

"Jadi industri jasa keuangan kita juga didorong untuk melakukan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas, yaitu sektor yang mendukung ekspor, sektor pariwisata, dan sektor perumahan." tandas Ihsan.

Saksikan video OJK resmikan asosiasi fintech lending Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Di Tengah Corona, Kinerja Industri Multifinance Masih Stabil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular