Ingatkan Soal Global, Jokowi: RI Harus Belajar dari Krisis 1998-2018

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
20 February 2024 11:52
Jokowi dalam acara pertemuan tahunan industri jasa keuangan 2024. (Tangkapan layar Youtube)
Foto: Jokowi dalam acara pertemuan tahunan industri jasa keuangan 2024. (Tangkapan layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan ekonomi global bergerak sangat cepat dan disrupsi teknologi pun sangat masif. Selain itu, panasnya kondisi geopolitik global belum jelas kapan mereda.

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan agar semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada dan belajar dari krisis 1998, 2018 hingga 2023.

"Kita harus banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu baik di 1998, Asian Financial Crisis. Kemudian 2018 dan 2023, kita lihat tiba-tiba kita lihat kemarin jatuhnya Silicon Valley bank, ini juga mengharuskan kita semuanya hati-hati dalam kita menjaga industri keuangan kita, ekonomi kita," papar Jokowi, Kamis (20/2/2024).

Selain itu, Jokowi mengingatkan pihaknya ingin menjaga ekonomi agar inklusif dan berkelanjutan.

"Tadi sudah disampaikan oleh Ketua OJK, bahwa OJK harus terus memperkuat inklusi dan literasi keuangan. Di catatan saya di sini, tingkat inklusi keuangan kita diangka 75%, dan tingkat literasi keuangan kita masih di angka 65% di 2023," paparnya.

Kemudian, Jokowi mendorong pengembangan UMKM melalui perbankan dan asuransi. Jokowi menyayangkan kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19%. Menurutnya, kredit UMKM ini perlu sebuah terobosan.

"Perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan modal UKMK sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik," ungkapnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seram! BI Ungkap Berbagai Risiko Global, dari AS sampai Terusan Suez

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular