Internasional
Kubu Demokrat Siap Cabut Deklarasi Darurat Nasional Trump
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 February 2019 18:04
Washington, CNBC Indonesia - Kubu Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Jumat (22/2/2019) berencana mengumumkan resolusi untuk mengakhiri deklarasi keadaan darurat nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menurut salah seorang staf Perwakilan Joaquin Castro.
Deklarasi keadaan darurat itu dilakukan Trump demi mendapatkan pendanaan bagi pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.
Sejauh ini ada 92 anggota parlemen yang sudah mendukung legislasi Castro. Dengan demikian, di bawah aturan DPR, rancangan tersebut dapat diajukan untuk dirundingkan oleh seluruh anggota DPR dalam beberapa pekan ke depan, mengutip Reuters.
DPR AS saat ini dikuasai oleh oposisi, Partai Demokrat.
Trump telah mendeklarasikan keadaan darurat nasional pekan lalu demi mendapatkan pendanaan dari pos anggaran lain yang telah Kongres setujui.
Langkah Trump mengumumkan keadaan darurat itu dilakukan setelah Kongres menolak memenuhi permintaannya untuk memberikan US$5,7 miliar untuk membangun temboknya tahun ini.
Juru bicara DPR Nancy Pelosi telah mengirim surat pada hari Rabu untuk kubu Demokrat dan Republik dan mengundang mereka untuk mendukung resolusi Castro. Dia mengatakan DPR "akan bergerak dengan cepat untuk menyetujui rancangan undang-undang itu."
Baik DPR maupun Senat yang dipimpin Republik dapat menyetujui sebuah resolusi yang dapat mengakhiri status darurat dengan hasil voting terbanyak.
Namun, langkah semacam itu harus mendapat persetujuan Trump, yang dipastikan lebih senang mem-veto-nya. Sementara itu, untuk menghapuskan veto Trump, dibutuhkan dua pertiga suara dari kedua lembaga tersebut.
Sebuah koalisi yang terdiri dari 16 negara bagian AS yang dipimpin California telah menuntut Trump dan pejabat tinggi di pemerintahannya pada hari Senin untuk menentang keputusannya untuk mendeklarasikan keadaan darurat.
Tuntutan itu menyebut deklarasi Trump merupakan bentuk penyimpangan dalam menggunakan kekuasaan presiden.
Saksikan video deklarasi darurat nasional Trump berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Tiba-tiba Trump Muncul di Ohio AS: Kita akan Merebut Kongres!
Deklarasi keadaan darurat itu dilakukan Trump demi mendapatkan pendanaan bagi pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.
Sejauh ini ada 92 anggota parlemen yang sudah mendukung legislasi Castro. Dengan demikian, di bawah aturan DPR, rancangan tersebut dapat diajukan untuk dirundingkan oleh seluruh anggota DPR dalam beberapa pekan ke depan, mengutip Reuters.
Trump telah mendeklarasikan keadaan darurat nasional pekan lalu demi mendapatkan pendanaan dari pos anggaran lain yang telah Kongres setujui.
Langkah Trump mengumumkan keadaan darurat itu dilakukan setelah Kongres menolak memenuhi permintaannya untuk memberikan US$5,7 miliar untuk membangun temboknya tahun ini.
Juru bicara DPR Nancy Pelosi telah mengirim surat pada hari Rabu untuk kubu Demokrat dan Republik dan mengundang mereka untuk mendukung resolusi Castro. Dia mengatakan DPR "akan bergerak dengan cepat untuk menyetujui rancangan undang-undang itu."
 Foto: Presiden AS, Donald Trump (REUTERS/Leah Millis) |
Baik DPR maupun Senat yang dipimpin Republik dapat menyetujui sebuah resolusi yang dapat mengakhiri status darurat dengan hasil voting terbanyak.
Namun, langkah semacam itu harus mendapat persetujuan Trump, yang dipastikan lebih senang mem-veto-nya. Sementara itu, untuk menghapuskan veto Trump, dibutuhkan dua pertiga suara dari kedua lembaga tersebut.
Sebuah koalisi yang terdiri dari 16 negara bagian AS yang dipimpin California telah menuntut Trump dan pejabat tinggi di pemerintahannya pada hari Senin untuk menentang keputusannya untuk mendeklarasikan keadaan darurat.
Tuntutan itu menyebut deklarasi Trump merupakan bentuk penyimpangan dalam menggunakan kekuasaan presiden.
Saksikan video deklarasi darurat nasional Trump berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Tiba-tiba Trump Muncul di Ohio AS: Kita akan Merebut Kongres!
Most Popular