
Impor Migas RI Turun 25,22% di Januari 2019, Ini Sebabnya!
Samuel Pablo & Iswari Anggit, CNBC Indonesia
15 February 2019 16:07

Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca dagang Januari 2019. Dari data tersebut tercatat impor migas RI di awal tahun turun signifikan.
Impor migas RI di Januari 2019 turun 25,22% jadi US$ 1,69 juta dibanding periode serupa tahun lalu, yang mencapai US$ 2,25 juta.
Turunnya impor migas ini terlihat dikontribusi signifikan oleh penurunan impor minyak mentah dan bbm. Impor minyak mentah turun 20,55% jadi US$ 455,7 juta, dan impor BBM atau hasil minyak turun 26,52% jadi US$ 1,05 juta.
Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Agustus 2018 dengan nilai mencapai US$3,04 juta dan terendah terjadi di Januari 2019 dengan nilai US$1,69 juta.
Apa yang bikin impor migas RI turun signifikan kali ini?
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu faktor yang membuat impor turun adalah kebijakan B20.
"Artinya kebijakan B20 ada pengaruhnya terhadap neraca perdagangan migas. Tentu untuk non migas kami kan baru menyusun kebijakan yang lebih jangka pendek, mudah-mudahan berikan dampak beberapa bulan ke depan," ujar Darmin, Jumat (15/2/2019).
Sebelumnya, Kementerian ESDM sempat merilis bahwa kebijakan B20 yang berlaku sejak 1 September 2018 membawa dampak penghematan hingga US$ 937 juta atau setara Rp 13 triliun.
Selain B20, berdasar riset CNBC Indonesia impor turun juga karena kebijakan pembelian impor minyak mentah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Hal ini merupakan realisasi dari terbitnya Permen ESDM Nomor 42 Tahun 2018, yang mengatakan minyak mentah bagian KKKS diprioritaskan dijual ke Pertamina dan diolah di kilang minyak dalam negeri.
Selama ini, minyak mentah bagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti Chevron Cs sebagian besar diekspor, sementara di sisi lain Pertamina masih harus mengimpor minyak mentah dan kondensat sekitar 342.000 barrel per hari.
Totalnya, sebanyak 11 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah resmi berkontrak dengan PT Pertamina (Persero) untuk menjual minyak mentah jatah ekspor mereka ke satu-satunya perusahaan migas pelat merah di Indonesia tersebut.
Simak, video BPS rilis neraca dagang Januari 2019 di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Impor Migas September Turun, Ini Sebabnya
Impor migas RI di Januari 2019 turun 25,22% jadi US$ 1,69 juta dibanding periode serupa tahun lalu, yang mencapai US$ 2,25 juta.
Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Agustus 2018 dengan nilai mencapai US$3,04 juta dan terendah terjadi di Januari 2019 dengan nilai US$1,69 juta.
Apa yang bikin impor migas RI turun signifikan kali ini?
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu faktor yang membuat impor turun adalah kebijakan B20.
"Artinya kebijakan B20 ada pengaruhnya terhadap neraca perdagangan migas. Tentu untuk non migas kami kan baru menyusun kebijakan yang lebih jangka pendek, mudah-mudahan berikan dampak beberapa bulan ke depan," ujar Darmin, Jumat (15/2/2019).
Sebelumnya, Kementerian ESDM sempat merilis bahwa kebijakan B20 yang berlaku sejak 1 September 2018 membawa dampak penghematan hingga US$ 937 juta atau setara Rp 13 triliun.
Selain B20, berdasar riset CNBC Indonesia impor turun juga karena kebijakan pembelian impor minyak mentah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Hal ini merupakan realisasi dari terbitnya Permen ESDM Nomor 42 Tahun 2018, yang mengatakan minyak mentah bagian KKKS diprioritaskan dijual ke Pertamina dan diolah di kilang minyak dalam negeri.
Selama ini, minyak mentah bagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti Chevron Cs sebagian besar diekspor, sementara di sisi lain Pertamina masih harus mengimpor minyak mentah dan kondensat sekitar 342.000 barrel per hari.
Totalnya, sebanyak 11 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah resmi berkontrak dengan PT Pertamina (Persero) untuk menjual minyak mentah jatah ekspor mereka ke satu-satunya perusahaan migas pelat merah di Indonesia tersebut.
Simak, video BPS rilis neraca dagang Januari 2019 di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Impor Migas September Turun, Ini Sebabnya
Most Popular