
Impor Turun, Tapi RI Defisit Migas Rp 6,3 T Januari 2019
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
15 February 2019 10:50

Jakarta, CNBC Indonesia- Mengawali awal tahun 2019, neraca dagang RI masih mencatat defisit migas. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) defisit mencapai US$ 454,8 juta atau setara Rp 6,3 triliun dengan kurs Rp 14.000 per US$.
Defisit migas disebabkan oleh impor yang masih tinggi ketimbang ekspor. Impor migas selama Januari 2019 tercatat US$ 1,69 miliar, sementara ekspor US$ 1,2 miliar.
Secara keseluruhan neraca dagang RI di Januari 2019 alami defisit US$ 1,16 miliar. "Dipicu oleh defisit sektor migas dan non migas masing-masing sebesar US$ 0,45 miliar dan US$ 0,70 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam paparannya, Jumat (15/2/2019).
Dilihat dari data BPS sebenarnya impor migas RI di Januari 2019 turun signifikan, yakni turun 25,22% dibanding periode serupa tahun lalu. Penurunan impor migas, kata BPS, dipicu oleh turunnya seluruh komponen migas baik minyak mentah, hasil minyak BBM, dan gas. Terutama impor minyak mentah yang turun 20,55% dibanding tahun lalu.
Simak video tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal hasil riset lembaga internasional yang mencatat negatif ekonomi RI
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Defisit Migas Bikin CAD Melebar, Bagaimana Dampak B20?
Defisit migas disebabkan oleh impor yang masih tinggi ketimbang ekspor. Impor migas selama Januari 2019 tercatat US$ 1,69 miliar, sementara ekspor US$ 1,2 miliar.
Dilihat dari data BPS sebenarnya impor migas RI di Januari 2019 turun signifikan, yakni turun 25,22% dibanding periode serupa tahun lalu. Penurunan impor migas, kata BPS, dipicu oleh turunnya seluruh komponen migas baik minyak mentah, hasil minyak BBM, dan gas. Terutama impor minyak mentah yang turun 20,55% dibanding tahun lalu.
![]() |
Simak video tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal hasil riset lembaga internasional yang mencatat negatif ekonomi RI
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Defisit Migas Bikin CAD Melebar, Bagaimana Dampak B20?
Most Popular