Defisit Migas Bikin CAD Melebar, Bagaimana Dampak B20?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 November 2018 09:39
Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit migas lagi-lagi jadi biang kerok melebarnya neraca transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Pada kuartal III-2018, defisit perdagangan migas yang melebar menjadi US$ 3,53 miliar di kuartal II-2018, naik dari kuartal sebelumnya sebesar US$ 2,76 miliar.
Defisit perdagangan migas sebesar itu menjadi yang salah satu yang terburuk di sepanjang sejarah Indonesia. Sebagai catatan, Tim Riset CNBC Indonesia menelusuri data yang tersedia di situs resmi BI, di mana data yang tersedia paling lama adalah tahun 2005.
Pengamat energi Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan,
Menurutnya, tidak perlu kaget karena defisit itu memang masih akan terus terjadi, tidak akan hilang atau menjadi positif dalam waktu singkat hanya karena kebijakan tertentu.
"Dalam bulan/periode tertentu akan naik signifikan atau kadang-kadang sedikit menurun, itu lebih karena fluktuasi volume ekspor-impor terkait jadwal ekspor-impor dan inventory crude dan BBM di dalam negeri saja, juga karena pergerakan harga minyak dan nilai tukar Dolar AS," terang Pri Agung kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Nah, untuk menyelesaikan masalah ini pemerintah sebenarnya sudah membuat terobosan dengan membuat aturan BBM B20. Biodiesel B20 adalah bahan bakar diesel campuran minyak nabati 20% dan minyak bumi (petroleum diesel) 80%.
Lalu sejauh mana dampak kebijakan BBM B20 untuk menekan defisit migas?
"Belum terlalu berpengaruh," kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti ,"Karena memang berlaku di awal September tanggal 5, dan mulai berlaku seminggu setelahnya jadi belum terlalu berpengaruh."
(roy/roy) Next Article CAD Melebar & Rupiah Melemah, Chatib Basri: RI Tak Krisis
Defisit perdagangan migas sebesar itu menjadi yang salah satu yang terburuk di sepanjang sejarah Indonesia. Sebagai catatan, Tim Riset CNBC Indonesia menelusuri data yang tersedia di situs resmi BI, di mana data yang tersedia paling lama adalah tahun 2005.
Menurutnya, tidak perlu kaget karena defisit itu memang masih akan terus terjadi, tidak akan hilang atau menjadi positif dalam waktu singkat hanya karena kebijakan tertentu.
Nah, untuk menyelesaikan masalah ini pemerintah sebenarnya sudah membuat terobosan dengan membuat aturan BBM B20. Biodiesel B20 adalah bahan bakar diesel campuran minyak nabati 20% dan minyak bumi (petroleum diesel) 80%.
Lalu sejauh mana dampak kebijakan BBM B20 untuk menekan defisit migas?
"Belum terlalu berpengaruh," kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti ,"Karena memang berlaku di awal September tanggal 5, dan mulai berlaku seminggu setelahnya jadi belum terlalu berpengaruh."
 Foto: Infografis/B20 SANG PENYELAMAT RUPIAH/Aristya Rahadian Krsabella |
(roy/roy) Next Article CAD Melebar & Rupiah Melemah, Chatib Basri: RI Tak Krisis
Most Popular