
CAD Bengkak, Begini Penjelasan Menko Darmin
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
10 November 2018 09:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution angkat suara perihal defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal III/2018 yang kembali membengkak.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Jumat (9/11/2018), posisi defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2018 tercatat sebesar US$ 8,8 miliar atau setara 3,37% dari produk domestik bruto (PDB).
"Memang kan waktu pertumbuhan ekonomi keluar datanya saya sebenarnya sudah singung juga. Jadi waktu pertumbuhan ekonomi masih agak tinggi, impor juga masih tinggi. Tinggal ekspornya gimana kita tidak bisa duga itu. Kelihatannya ekspor belum pulih sehingga defisitnya lebih besar dari kuartal II prosentasenya terhadap GDP," ungkapnya usai memimpin Rapat Koordinasi di kantornya, Jumat (9/11/2018)
Dia juga sempat menyebut bahwa bengkaknya CAD tidak hanya terjadi kali ini. Dikatakan, sejak RI merdeka, nyaris persoalan serupa terus berulang.
"Jangan lupa sejak merdeka kita selalu defisit. Kita belum pernah, mungkin beberapa kuartal tidak defisit. Tapi praktis paling tidak sejak orde baru lah, transaksi berjalan kita pada dasarnya defisit karena terlalu banyak produk yang kita tidak hasilkan, tapi kita perlu," tambahnya.
Produk yang dimaksud Darmin meliputi hasil - hasil untuk bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang modal. Untuk mengatasi hal itu, menurutnya memang perlu waktu.
"Kenapa tidak selalu ada kerisauan? Tergantung pasangan blok kedua dari neraca pembayaran, transaksi modal dan keuangan berapa. Selama sekian tahun terakhir sampai akhir 2017 surplus modal dan keuangan selalu bisa nutup. Kalau bisa nutup tidak masalah, malah kalau dia lebih, itu cadangan," urainya.
Di sisi lain, sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah beberapa waktu terakhir, dinilai belum berjalan efektif. "Artinya seperti B20 kan baru bulan pertama, efektifnya baru 70-an persen," imbuhnya.
Dengan begitu, kebijakan ini belum berdampak cukup terhadap defisit transaksi berjalan. Dia kembali menyinggung bahwa surplus pada kuartal II masih relatif rendah.
"Yang masalah kuartal II surplus cuma kecil karena modal keluar, bukan hanya deviden. Di saham maupun obligasi negara juga keluar. Tetapi beberapa Minggu terakhir dia mulai masuk. Saya belum tahu angka plus nya berapa tapi jelas lebih bagus dari bulan Agustus atau bulan bulan sebelumnya," tegasnya.
(roy) Next Article Ramuan Jamu Jokowi Diyakini Bisa Tekan CAD Jadi 2,5%
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Jumat (9/11/2018), posisi defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2018 tercatat sebesar US$ 8,8 miliar atau setara 3,37% dari produk domestik bruto (PDB).
"Jangan lupa sejak merdeka kita selalu defisit. Kita belum pernah, mungkin beberapa kuartal tidak defisit. Tapi praktis paling tidak sejak orde baru lah, transaksi berjalan kita pada dasarnya defisit karena terlalu banyak produk yang kita tidak hasilkan, tapi kita perlu," tambahnya.
Produk yang dimaksud Darmin meliputi hasil - hasil untuk bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang modal. Untuk mengatasi hal itu, menurutnya memang perlu waktu.
"Kenapa tidak selalu ada kerisauan? Tergantung pasangan blok kedua dari neraca pembayaran, transaksi modal dan keuangan berapa. Selama sekian tahun terakhir sampai akhir 2017 surplus modal dan keuangan selalu bisa nutup. Kalau bisa nutup tidak masalah, malah kalau dia lebih, itu cadangan," urainya.
Di sisi lain, sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah beberapa waktu terakhir, dinilai belum berjalan efektif. "Artinya seperti B20 kan baru bulan pertama, efektifnya baru 70-an persen," imbuhnya.
Dengan begitu, kebijakan ini belum berdampak cukup terhadap defisit transaksi berjalan. Dia kembali menyinggung bahwa surplus pada kuartal II masih relatif rendah.
"Yang masalah kuartal II surplus cuma kecil karena modal keluar, bukan hanya deviden. Di saham maupun obligasi negara juga keluar. Tetapi beberapa Minggu terakhir dia mulai masuk. Saya belum tahu angka plus nya berapa tapi jelas lebih bagus dari bulan Agustus atau bulan bulan sebelumnya," tegasnya.
(roy) Next Article Ramuan Jamu Jokowi Diyakini Bisa Tekan CAD Jadi 2,5%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular