Miris! Defisit Neraca Dagang Terburuk Sejak 12 Tahun Terakhir
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 February 2019 10:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data perdagangan internasional periode Januari 2019. Sepanjang bulan lalu, ekspor turun sebesar 4,7% YoY, lebih dalam dari konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yakni penurunan sebesar 0,61% YoY. Sementara itu, impor terkoreksi 1,83% YoY, juga lebih dalam dibandingkan konsensus yang memperkirakan koreksi sebesar 0,785% YoY.
Alhasil, defisit neraca dagang bulan Januari adalah senilai US$ 1,16 miliar. Tim Riset CNBC Indonesia mengumpulkan data defisit neraca dagang Indonesia sepanjang bulan Januari. Data terjauh yang bisa dikumpulkan adalah untuk tahun 2008.
Ternyata, defisit neraca dagang periode Januari 2019 adalah yang terparah dalam setidaknya 12 tahun terakhir. Sebagai catatan, biasanya bulan Januari justru menghasilkan surplus. Dalam 12 tahun terakhir, hanya 4 kali neraca dagang membukukan defisit pada bulan Januari, sementara surplus tercatat sebanyak 8 kali.
Mengecewakannya kinerja ekspor sepanjang bulan lalu dipicu oleh kontraksi pada kedua pos pembentuknya, yakni migas dan non-migas. Sepanjang Januari 2019, ekspor migas anjlok 6,72% YoY, sementara ekspor non-migas melemah 4,5% YoY.
Dari sisi impor, terdapat tekanan bagi seluruh golongan pengunaan barang: impor barang konsumsi anjlok 10,39%, impor bahan baku turun 0,11% YoY, dan impor barang modal turun 5,1% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Maaf, Neraca Dagang Indonesia Kembali Mengalami Defisit
Alhasil, defisit neraca dagang bulan Januari adalah senilai US$ 1,16 miliar. Tim Riset CNBC Indonesia mengumpulkan data defisit neraca dagang Indonesia sepanjang bulan Januari. Data terjauh yang bisa dikumpulkan adalah untuk tahun 2008.
Ternyata, defisit neraca dagang periode Januari 2019 adalah yang terparah dalam setidaknya 12 tahun terakhir. Sebagai catatan, biasanya bulan Januari justru menghasilkan surplus. Dalam 12 tahun terakhir, hanya 4 kali neraca dagang membukukan defisit pada bulan Januari, sementara surplus tercatat sebanyak 8 kali.
Mengecewakannya kinerja ekspor sepanjang bulan lalu dipicu oleh kontraksi pada kedua pos pembentuknya, yakni migas dan non-migas. Sepanjang Januari 2019, ekspor migas anjlok 6,72% YoY, sementara ekspor non-migas melemah 4,5% YoY.
Dari sisi impor, terdapat tekanan bagi seluruh golongan pengunaan barang: impor barang konsumsi anjlok 10,39%, impor bahan baku turun 0,11% YoY, dan impor barang modal turun 5,1% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Maaf, Neraca Dagang Indonesia Kembali Mengalami Defisit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular