Daftar Barang Andalan Ekspor RI Sepanjang 2018
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
15 January 2019 17:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui kalau defisit neraca perdagangan tahun 2018 yang terparah, bahkan sejak tahun 1975. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neraca perdagangan, di mana ekspor cenderung menurun sedangan impor terus "meroket".
"Kalau sejak 1975 [defisit 2018] ini yang paling besar. Kalau yang sebelum itu [sebelum tahun 1975] BPS sedang mengumpulkan lagi datanya," ujar Yunita Rusanti, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Selasa (15/1/2019).
Periode Januari sampai Desember 2018, ekspor komoditas (migas dan non migas) US$ 180,059 miliar, sedangkan impor komoditas (migas dan non migas) US$ 188,625 miliar.
Defisit neraca perdagangan tahun 2018 pun mencapai US$ 8,566 miliar.
Lantas, apa saja sih komoditas yang sepanjang tahun 2018 sudah menyumbang ekspor? Berikut 10 komoditas ekspor terbanyak sepanjang tahun 2018:
(dru) Next Article Duh! Impor Membaik, Tapi Kok Ekspornya Loyo?
"Kalau sejak 1975 [defisit 2018] ini yang paling besar. Kalau yang sebelum itu [sebelum tahun 1975] BPS sedang mengumpulkan lagi datanya," ujar Yunita Rusanti, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Selasa (15/1/2019).
Periode Januari sampai Desember 2018, ekspor komoditas (migas dan non migas) US$ 180,059 miliar, sedangkan impor komoditas (migas dan non migas) US$ 188,625 miliar.
Lantas, apa saja sih komoditas yang sepanjang tahun 2018 sudah menyumbang ekspor? Berikut 10 komoditas ekspor terbanyak sepanjang tahun 2018:
- Bahan bakar mineral - US$ 24,588 miliar atau sekitar 15,12% dari total keseluruhan ekspor.
- Lemak dan minyak hewan atau nabati - US$ 20,350 miliar atau sekitar 12,51% dari total keseluruhan ekspor.
- Kendaraan dan bagiannya - US$ 7,552 miliar atau 4,64% dari total keseluruhan ekspor.
- Besi dan baja - US$ 5,751 miliar atau 3,54% dari total keseluruhan ekspor.
- Perhiasan atau permata - US$ 5,605 miliar atau 3,45% dari total keseluruhan ekspor.
- Bijih, kerak, dan abu logam - US$ 5,254 miliar atau 3,23% dari total keseluruhan ekspor.
- Pakaian jadi bukan rajutan - US$ 4,495 miliar atau 2,76% dari total keseluruhan ekspor.
- Barang-barang rajutan - US$ 4,074 miliar atau 2,51% dari total keseluruhan ekspor.
- Bubur kayu atau pulp - US$ 2,649 miliar atau 1,63% dari total keseluruhan ekspor.
- Timah - US$ 1,550 miliar atau 0,95% dari total keseluruhan ekspor.
(dru) Next Article Duh! Impor Membaik, Tapi Kok Ekspornya Loyo?
Most Popular