'Harta Karun' jadi Penompang Surplus Neraca Dagang RI

Feri Sandria, CNBC Indonesia
15 November 2021 17:00
Kepala BPS, Margo Yuwono dalam Konferensi pers Kepala BPS terkait ekspor & impor Indonesia (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Foto: Kepala BPS, Margo Yuwono dalam Konferensi pers Kepala BPS terkait ekspor & impor Indonesia (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers yang diadakan Senin (15/11) menyatakan bahwa pada bulan Oktober 2021 perdagangan RI mengalami surplus US$ 5,73 miliar, meningkat 21,14% dari bulan sebelumnya atau jauh di atas konsensus pasar yang memprediksi di angka US$ 3,84 miliar.

Surplus perdagangan tersebut semakin besarĀ setelah selama delapan belas bulan berturut-turut neraca perdagangan RI selalu tercatat positif. Kenaikan ini terutama didorong oleh tumbuhnya kinerja ekspor di tengah melonjaknya harga komoditas.

Kepala BPS Margo Yunowo mengatakan bahwa total ekspor Indonesia bulan lalu mencapai mencapai US$ 22,03 miliar atau naik 6,89 persen dibanding ekspor September 2021. Secara tahunan (year-over-year), jika dibandingkan dengan posisi Oktober tahun lalu, ekspor RI naik 53,35%.

Sementara itu nilai impor Indonesia Oktober 2021 mencapai US$ 16,29 miliar, naik tipis 0,36% dibandingkan September 2021 atau meningkat 51,06% dari bulan Oktober 2020.

Ekspor nonmigas Oktober 2021 menyumbang 95,35% dari total ekspor atau mencapai US$ 21,00 miliar, naik 6,75 persen dibanding September 2021 atau meningkat sebesar 52,75% secara tahunan.

Sementara itu ekspor migas RI bulan lalu tercatat sebesar US$ 1,03 miliar, naik 9,91% dari bulan lalu atau meningkat 66,84% secara tahunan.

BPS mencatat peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada komoditas bahan bakar mineral, naik 26,59% atau meningkat sebesar US$ 823,3 juta dari bulan September.

Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, turun 10.04% atau berkurang US$ 105,5 juta dari bulan September lalu.

Ekspor nonmigas Oktober 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$ 5,93 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 2,34 miliar, Jepang US$ 1,41 miliar dan India US$ 1,18 miliar, dengan kontribusi keempatnya mencapai lebih dari setengah total ekspor Indonesia atau mencapai 51,72%.

Impor migas Oktober 2021 senilai US$1,90 miliar, naik 75,94 persen dibandingkan Oktober 2020. Sedangkan Impor nonmigas Oktober 2021 senilai US$ 14,39 miliar, naik 48,29 persen dibandingkan Oktober 2020.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar adalah besi dan baja, naik 18,26% atau meningkat US$ 181,7 juta dari bulan September.Sedangkan penurunan terbesar adalah produk farmasi yang turun 34,17% atau berkurang US$ 163,2 juta.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Neraca Dagang RI Surplus Gede, tapi IHSG Malah Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular