Neraca Dagang RI Surplus Gede, tapi IHSG Malah Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik ditutup melemah pada perdagangan Rabu (15/9/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 0,2% ke level 6.110.23.
Data BEI mencatat, sebanyak 256 saham menguat, 255 melemah dan sisanya 149 stagnan. Asing masuk ke pasar saham dalam negeri dengan melakukan beli bersih di pasar reguler senilai Rp 363 miliar.
Saham-saham yang paling banyak diborong asing adalah saham Bukalapak.com (BUKA) dengan nilai beli bersih asing mencapai Rp 117,6 miliar.
Selain saham BUKA, saham bank pelat merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga diborong asing sebesar Rp 117,4 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dilego adalah saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan nilai jual bersih mencapai Rp 40,9 miliar.
Saham yang banyak dilego asing selanjutnya ada PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang dilego asing sebesar Rp 30,1 miliar.
Ada beberapa sentimen yang menjadi penggerak pasar pada perdagangan hari ini. Koreksi di bursa saham Asia mengikuti kinerja Wall Street yang melemah semalam.
Sentimen lain datang dari dalam negeri, adalah rilis data perdagangan internasional periode Agustus 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia di bulan Agustus 2021 tumbuh 64,1% yoy, jauh lebih tinggi dari poling yang dihimpun CNBC Indonesia yang meramal tumbuh 36,5% yoy.
Sementara impor tercatat tumbuh 55,26% yoy juga jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan konsensus yang memprediksi tumbuh lebih tinggi yakni 44,29% yoy.
Neraca dagang aktual bulan Agustus 2021 tercatat mencapai US$ 4,74 miliar tertinggi sejak tahun 2006 dan dua kali lebih tinggi dari ramalan konsensus di US$ 2,32 miliar.
Namun sentimen positif tersebut belum mampu menghantarkan IHSG ke zona hijau karena IHSG lebih memilih untuk mengikuti bursa saham Asia yang juga terbenam di zona koreksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Top! Neraca Dagang RI Agustus 2021 Surplus USD 4,74
(tas/tas)