Opini

Narasi Ketakutan dan Teror dalam Pidato Prabowo-Sandi

Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
15 January 2019 15:51
Berpihak ke mana
Foto: Anderan Kristianto
Di waktu yang bersamaan, Jokowi yang berpidato di Istora Senayan dalam acara Pertemuan dengan Perangkat Pemerintah Desa Indonesia (PPDI) (14/1/2019) mengklaim bahwa pemerintah sudah mengucurkan dana 257 triliun ke 74 ribu Desa sampai tahun 2019. Menurut Jokowi, dana ini merealisasikan 138 kilo meter jalan desa.

Jika politisi seperti Miing mau membaca gerak-gerik oposisi seharusnya ia sudah tahu tentang dana yang dikeluarkan dan dijadikan argumentasi dari pihak Jokowi. Miing seharusnya tidak memberikan pandangan yang justru dapat menyesatkan publik.



Namun perlu diakui bahwa cara-cara tersebut mampu menjual solusi kemenangan. Karena menggembor-gemborkan narasi ketakutan dan teror. Walaupun menurut Firman, strategi kampanye seperti ini sejatinya berdampak negatif, diantaranya mempertinggi potensi konflik di tingkat akar rumput.

Firman juga meyakinkan agar pihak Jokowi sepatutnya memperhatikan segmentasi pemilih emosional. Untuk menangkal isu-isu seperti PKI, kriminalisasi ulama, dan tenaga kerja asal China.

Sejauh ini Jokowi memang memberikan wacana tandingan yang memberikan ide-ide optimisme ke hadapan publik. Tetapi, kalau Jokowi hanya menggunakan hasil data pembangunan tanpa memikat emosional publik, seperti yang dilakukan Prabowo-Sandi, maka akan mungkin jika kisah Trump akan berpihak pada Prabowo-Sandi.

Narasi Ketakutan dan Teror dalam Pidato Prabowo-SandiFoto: setkab.go.id


*Penulis adalah Reporter CNBC Indonesia. Tulisan ini merupakan artikel opini dari penulis dan tidak mencerminkan sikap redaksi.
(miq/miq)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular