
Opini
Narasi Ketakutan dan Teror dalam Pidato Prabowo-Sandi
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
15 January 2019 15:51

Tidak hanya Prabowo dan Sandi. Seorang mantan politikus PDI-P, Tubagus Dedi Suwendi Gumelar (Miing) juga mempunyai penalaran fokus yang serupa dalam upaya mengkritisi pemerintahan Jokowi ketika berkomentar tentang penurunan daya beli masyarakat.
"Faktanya dilapangan ya, saya ketemu dengan beberapa pengusaha. Baik pengusaha retail maupun konstruksi ya. Dari 10 pengusaha 8 sampai 9 diantaranya hampir collapse. Jadi daya beli masyarakat semakin sulit, begitu," kata politisi yang juga komedian saat ditemui CNBC Indonesia di Jakarta Convention Center (14/1/2019).
Miing juga menambahkan bahwa pemerintahan Jokowi selama ini hanya memamerkan infrastruktur di jalan tol. Yang menurut Miing hal itu adalah sektor privat, sehingga masyarakat harus membayar jika ingin menggunakan jalan tol tersebut. Sepatutnya, menurut Miing, jika berbicara jalan milik negara maka rakyat tidak harus membayar.
Uniknya, narasi ketakutan dan teror ini tidak hanya memengaruhi para pendukung. Namun melekat pada tokoh dalam kubu Prabowo seperti Miing. Ia nampaknya kebingungan apa yang sebetulnya terjadi pada konteks jalan milik negara. Atau mungkin ia memang menyadari, keuntungan dari penyebaran ketakutan.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
"Faktanya dilapangan ya, saya ketemu dengan beberapa pengusaha. Baik pengusaha retail maupun konstruksi ya. Dari 10 pengusaha 8 sampai 9 diantaranya hampir collapse. Jadi daya beli masyarakat semakin sulit, begitu," kata politisi yang juga komedian saat ditemui CNBC Indonesia di Jakarta Convention Center (14/1/2019).
![]() |
Uniknya, narasi ketakutan dan teror ini tidak hanya memengaruhi para pendukung. Namun melekat pada tokoh dalam kubu Prabowo seperti Miing. Ia nampaknya kebingungan apa yang sebetulnya terjadi pada konteks jalan milik negara. Atau mungkin ia memang menyadari, keuntungan dari penyebaran ketakutan.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
Next Page
Berpihak ke mana
Pages
Most Popular