
Internasional
Trump, Shutdown Pemerintah Terlama & Ambisi Tembok Perbatasan
Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 January 2019 15:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Penutupan sebagian pemerintahan (shutdown) Amerika Serikat (AS) kali ini menjadi yang terlama dalam sejarah modern. Sudah 22 hari Donald Trump dan Partai Demokrat belum menemukan kata sepakat soal anggaran pemerintah.
Akar masalahnya adalah pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat (AS) dengan Meksiko yang ditolak oleh Partai Demokrat. Partai Presiden Barrack Obama ini menganggap pembangunan tembok tersebut tidak perlu dan memboroskan anggaran.
Sementara bagi Trump, pembagunan tembok sangat diperlukan guna membatasi imigran ilegal dan penyelundupan narkoba. Imigran gelap dianggap bisa membuat lapangan kerja bagi warga AS berkurang dan membersihan AS dari narkoba. Pembangunan tembok ini juga menjadi janji kampanye Donald Trump pada pemilu sebelumnya.
Pada awal pemerintahan, Donald Trump sempat memaksa Meksiko untuk mendanai pembangunan tembok senilai US$25 miliar ini. Tembok raksasa ini rencananya akan membentang sepanjang 1.600 kilometer.
Namun, Meksiko menolak rencan tersebut karena dianggap tidak masuk akal. Trump pun meluncurkan sejumlah jurus untuk paksa Mesiko. Salah satunya dengan kenaikan tarif atas produk dari Meksiko.
Kebijakan ini mendapat tentangan karena Meksiko merupakan salah satu negara pengekspor bahan baku terbesar ke AS. Menurut Kementerian Perdagangan AS, sekitar 40% produk buatan Meksiko berasal dari Amerika Serikat dan sekitar enam juta lapangan kerja di AS bergantung pada hubungan dagang dengan Meksiko. Bila tarif dinaikkan maka harga barang yang ditanggung masyarakat meningkat.
Opsi lainnya menghalangi warga AS untuk melakukan pengiriman uang ke Meksiko atau mengenakan pajak tambahan dalam pengiriman uang. Setiap tahun warga Meksiko di AS melakukan pengiriman dana sebesar US$25 miliar. Namun kebijakan ini kembali ditentang.
Terbaru adalah aksi pemisahan anak-anak dari orang tua imigran di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Aksi ini memisahkan hampir 2.000 anak dari orang tua mereka di perbatasan AS dan Meksiko antara pertengahan April dan akhir Mei lalu. Aksi ini mendapat banyak kritikan dan kecaman sehingga harus dihentikan.
Mengutip CNBC International, pembangunan tembok perbatasan penting bagi Donald Trump. Pasalnya, kesuksesan pembangunan ini akan menjadi modal Trump dalam bertarung di Pemilu Presiden AS 2020.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Sah! Shutdown Pemerintah AS Jadi yang Terlama di Era Modern
Akar masalahnya adalah pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat (AS) dengan Meksiko yang ditolak oleh Partai Demokrat. Partai Presiden Barrack Obama ini menganggap pembangunan tembok tersebut tidak perlu dan memboroskan anggaran.
Sementara bagi Trump, pembagunan tembok sangat diperlukan guna membatasi imigran ilegal dan penyelundupan narkoba. Imigran gelap dianggap bisa membuat lapangan kerja bagi warga AS berkurang dan membersihan AS dari narkoba. Pembangunan tembok ini juga menjadi janji kampanye Donald Trump pada pemilu sebelumnya.
Kebijakan ini mendapat tentangan karena Meksiko merupakan salah satu negara pengekspor bahan baku terbesar ke AS. Menurut Kementerian Perdagangan AS, sekitar 40% produk buatan Meksiko berasal dari Amerika Serikat dan sekitar enam juta lapangan kerja di AS bergantung pada hubungan dagang dengan Meksiko. Bila tarif dinaikkan maka harga barang yang ditanggung masyarakat meningkat.
Opsi lainnya menghalangi warga AS untuk melakukan pengiriman uang ke Meksiko atau mengenakan pajak tambahan dalam pengiriman uang. Setiap tahun warga Meksiko di AS melakukan pengiriman dana sebesar US$25 miliar. Namun kebijakan ini kembali ditentang.
![]() |
Terbaru adalah aksi pemisahan anak-anak dari orang tua imigran di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Aksi ini memisahkan hampir 2.000 anak dari orang tua mereka di perbatasan AS dan Meksiko antara pertengahan April dan akhir Mei lalu. Aksi ini mendapat banyak kritikan dan kecaman sehingga harus dihentikan.
Mengutip CNBC International, pembangunan tembok perbatasan penting bagi Donald Trump. Pasalnya, kesuksesan pembangunan ini akan menjadi modal Trump dalam bertarung di Pemilu Presiden AS 2020.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Sah! Shutdown Pemerintah AS Jadi yang Terlama di Era Modern
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular