Internasional
AS Siapkan Hukuman Baru untuk Ancam China?
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 January 2019 07:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) Robert Lighthizer telah memperingatkan Presiden Donald Trump bahwa bea impor tambahan terhadap impor barang-barang dari China mungkin diperlukan demi mendapatkan kesepakatan yang bermakna dalam negosiasi dagang kedua negara, menurut laporan The New York Times yang dikutip CNBC International.
Lighthizer, yang memimpin perundingan dagang dengan China, telah memberitahukan rekan-rekan dan koleganya bahwa ia bermaksud mencegah Trump menerima janji-janji kosong, seperti kenaikan pembelian kedelai yang bersifat sementara, tulis surat kabar tersebut.
Ia dikabarkan mengatakan demi menghindari janji-janji tersebut, AS mungkin perlu mengenakan lebih banyak bea masuk terhadap produk-produk China, dilansir dari CNBC International, Kamis (3/1/2019).
AS dan China, dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, telah saling menjatuhkan bea impor terhadap berbagai produk senilai ratusan miliar dolar. Keduanya kini sedang dalam perundingan untuk merumuskan kesepakatan dagang yang dapat mengakhiri perang tarif yang dimulai sejak awal tahun lalu.
Kabar tersebut memicu kembali kekhawatiran pasar akan kemungkinan adanya bea impor tambahan antara AS dan China. Dow Jones Industrial Average di Wall Street sempat anjlok lebih dari 400 poin dan S&P 500 merosot 1% lebih meskipun pada akhir sesi perdagangan bursa saham AS itu mampu menguat tipis.
Kantor Lighthizer tidak merespons permintaan CNBC untuk berkomentar.
(prm) Next Article Demi Damai Dagang, AS Akan Batalkan Bea Impor China?
Lighthizer, yang memimpin perundingan dagang dengan China, telah memberitahukan rekan-rekan dan koleganya bahwa ia bermaksud mencegah Trump menerima janji-janji kosong, seperti kenaikan pembelian kedelai yang bersifat sementara, tulis surat kabar tersebut.
Ia dikabarkan mengatakan demi menghindari janji-janji tersebut, AS mungkin perlu mengenakan lebih banyak bea masuk terhadap produk-produk China, dilansir dari CNBC International, Kamis (3/1/2019).
Kabar tersebut memicu kembali kekhawatiran pasar akan kemungkinan adanya bea impor tambahan antara AS dan China. Dow Jones Industrial Average di Wall Street sempat anjlok lebih dari 400 poin dan S&P 500 merosot 1% lebih meskipun pada akhir sesi perdagangan bursa saham AS itu mampu menguat tipis.
Kantor Lighthizer tidak merespons permintaan CNBC untuk berkomentar.
(prm) Next Article Demi Damai Dagang, AS Akan Batalkan Bea Impor China?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular