Internasional

Pemerintah Tutup, Taman Nasional AS Dipenuhi Sampah & Kotoran

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 January 2019 16:29
Taman-taman nasional terpaksa menutup lokasi perkemahannya karena adanya masalah kesehatan dan keselamatan akibat lubang toilet yang hampir penuh.
Foto: Taman Nasional AS Kesulitan karena Penutupan Pemerintah atau Government Shutdown (Foto: CNN)
Jakarta, CNBC Indonesia - Taman Nasional Joshua Tree California pada hari Rabu (2/11/2018) telah menjadi korban terbaru dari penutupan sebagian (government shutdown) pemerintah federal Amerika Serikat (AS). Taman itu terpaksa menutup lokasi perkemahannya karena adanya masalah kesehatan dan keselamatan akibat lubang toilet yang hampir penuh.

Bersama dengan sekitar seperempat dari seluruh pegawai pemerintah federal yang cuti atau bekerja tanpa gaji di awal 2019 ini, berbagai agen mulai dari Layanan Taman Nasional (NPS) hingga Badan Perlindungan Lingkungan dan museum Smithsonian merasakan kesulitan akibat shutdown itu.

Tidak seperti beberapa penutupan pemerintah sebelumnya, ketika taman nasional ditutup seluruhnya, di bawah pemerintahan Trump gerbang untuk pengunjung tetap dibuka sehingga membuat taman-taman itu sangat kekurangan staf.

Taman Nasional Joshua Tree seluas lebih dari 792.000 hektar yang terletak di antara Palm Springs di selatan dan kota Joshua Tree di utara itu akan tetap terbuka selama penutupan pemerintahan, tetapi lokasi perkemahan populernya akan tutup pada Rabu siang, menurut Layanan Taman Nasional.


"Taman terpaksa mengambil tindakan ini karena ada masalah kesehatan dan keselamatan akibat penampungan limbah toilet mencapai kapasitas," kata layanan taman itu, melansir CNN.

"Selain limbah manusia di tempat umum, mengemudi di luar jalan dan pelanggaran lainnya yang merusak sumber daya juga menjadi masalah."

Pemerintah Tutup, Taman Nasional AS Dipenuhi Sampah & KotoranFoto: Taman Nasional AS Kesulitan karena Penutupan Pemerintah atau Government Shutdown (Foto: CNN)

Layanan Taman Nasional juga mengatakan penutupan pemerintah membuat tidak ada staf yang bekerja untuk "memberikan bimbingan, bantuan, pemeliharaan, atau tanggap darurat."

"Setiap kunjungan ke properti NPS selama periode penutupan pemerintah federal ini, maka risiko ditanggung pengunjung," kata layanan taman minggu ini.

Kegiatan pengumpulan sampah dengan pemeliharaan jalan dan jalan setapak diberhentikan.

Rattlesnake Canyon akan ditutup untuk mengurangi jumlah acara pencarian dan penyelamatan karena jumlah penjaga sudah berkurang akibat penutupan pemerintahan, kata layanan taman itu.

Penutupan pemerintah juga menyebabkan kekacauan di Taman Nasional Yosemite di pegunungan Sierra Nevada di California timur.

Yosemite, taman nasional ketiga yang paling banyak dikunjungi di negara itu, tetap buka tetapi berbagai area perkemahan serta kawasan bermain salju "ditutup karena masalah limbah manusia dan kurangnya staf," menurut situs webnya.

Pada akun Twitter Yosemite pada hari Minggu, para pejabat mengatakan "kurangnya toilet dan dampak yang dihasilkan dari kotoran manusia" memaksa perkemahan ditutup.

Pemerintah Tutup, Taman Nasional AS Dipenuhi Sampah & KotoranFoto: Sebuah tanda menyatakan Arsip Nasional ditutup karena penutupan sebagian pemerintah federal di Washington, AS, 22 Desember 2018. REUTERS / Joshua Roberts

Pusat pengunjung dan museum di Yosemite ditutup dan waktu tanggap darurat dapat lebih lama selama penutupan pemerintah.

Kristen Brengel, wakil presiden urusan pemerintah untuk Asosiasi Konservasi Taman Nasional, mengatakan penutupan pemerintah tidak hanya merugikan taman tetapi juga masyarakat sekitar yang biasanya bergantung pada kegiatan pariwisata di taman yang bernilai sekitar US$18 juta sehari itu.

"Ini benar-benar masalah besar bagi Joshua Tree," katanya tentang penutupan perkemahan. "Ini adalah musim yang sangat populer bagi orang-orang yang datang ke sana."

Brengel mengatakan kekurangan staf telah menciptakan perasaan "ketiadaan hukum" di taman.

"Orang-orang membawa anjing dan drone masuk dan ada contoh di mana orang tidak mengikuti aturan dan itu tidak baik untuk satwa liar dan lingkungan," katanya.

Pengawas Joshua Tree David Smith, dalam sebuah pernyataan, berterima kasih kepada "bisnis lokal, kelompok sukarelawan, dan anggota suku" yang telah membantu mengumpulkan sampah dan memelihara lahan selama penutupan pemerintah berlangsung.

"Ini adalah refleksi dari upaya mereka dan taman sangat beruntung memiliki komunitas yang menunjukkan jenis perawatan dan perhatian yang terus dilaksanakan selama seminggu terakhir," katanya.

Namun David Lamfrom, direktur untuk California Desert and National Wildlife Programs dari Asosiasi Konservasi Taman Nasional, mengatakan upaya sukarelawan tidak dapat menggantikan pekerjaan layanan taman.


"Orang-orang berjalan meninggalkan jejak, membawa anjing-anjing mereka," katanya. "Orang-orang menginjak-injak dan menghancurkan benda-benda yang ingin mereka pertahankan tanpa menyadarinya ... Orang-orang berkemah di tempat yang mereka inginkan atau muncul sangat awal atau terlalu lama di sumber-sumber air tertentu sehingga binatang seperti domba bighorn takut turun untuk minum."

Ada beberapa lembaga penting dari pemerintah federal yang telah terpengaruh oleh penutupan 22 Desember, termasuk departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Kehakiman, Departemen Interior, Departemen Negara, dan Departemen Pengembangan Perumahan dan Perkotaan.

Penutupan dimulai setelah Presiden Donald Trump tidak mau mengalah dan memaksakan permintaannya agar dana sebesar US$5 miliar untuk membiayai pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko dianggarkan. Angka itu tidak dapat diterima Demokrat dan menyebabkan Kongres dalam kebuntuan.


(prm) Next Article Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular