
Eksklusif
2018 Hampir Tutup, Apa Kabar Pemindahan Ibu Kota RI?
Prima Wirayani & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
31 December 2018 10:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemindahan ibu kota ke luar Jakarta rupanya masih menemui jalan panjang. Hingga akhir tahun 2018 dan jelang tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo di 2019, rencana tersebut belum menunjukkan tanda-tanda segera terwujud.
Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Jumat (28/12/2018) lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan nasib rencana tersebut baru akan terlihat setelah April mendatang, bulan ketika pemilihan presiden dilakukan.
"Artinya bagaimanapun pemindahan ibukota ini harus keputusan politik. Jadi, harus ada keputusan politik yang mendukung," jelasnya di kantornya di Jakarta Pusat.
"Sedangkan posisi kami adalah menyiapkan kajian mengenai kelayakannya, kajian mengenai pembiayaannya, kajian mengenai lokasinya sampai kajian mengenai posisi ibu kota itu dalam konteks nasional," tambahnya.
Di bulan Juni lalu, Bambang mengatakan Bappenas telah merampungkan kajian tahap pertama rencana pemindahan ibu kota tersebut.
Bahkan pada awal tahun ini, Bappenas mengaku sudah menyerahkan kajian tahap awal pemindahan ibu kota kepada Jokowi.
Kajian tahap awal itu masih terfokus pada tiga wilayah yang menjadi kandidat utama pengganti Jakarta, antara lain, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
"Karena yang kita bicarakan ini adalah ibu kota pemerintahan. Jadi kita tidak memindahkan Jakarta ke daerah lain, yang kita pindahkan adalah fungsi pemerintahannya," kata Bambang dalam wawancara dengan CNBC Indonesia hari Jumat.
"Ini untuk mengurangi beban Jakarta sebenarnya karena Jakarta akan terus diposisikan sebagai kota bisnis, perdagangan, yang kelasnya bukan lagi nasional, tapi harus internasional."
(prm) Next Article Tahun 2045, RI Bisa Masuk Kategori Negara High Income
Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Jumat (28/12/2018) lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan nasib rencana tersebut baru akan terlihat setelah April mendatang, bulan ketika pemilihan presiden dilakukan.
"Artinya bagaimanapun pemindahan ibukota ini harus keputusan politik. Jadi, harus ada keputusan politik yang mendukung," jelasnya di kantornya di Jakarta Pusat.
Di bulan Juni lalu, Bambang mengatakan Bappenas telah merampungkan kajian tahap pertama rencana pemindahan ibu kota tersebut.
![]() |
Bahkan pada awal tahun ini, Bappenas mengaku sudah menyerahkan kajian tahap awal pemindahan ibu kota kepada Jokowi.
Kajian tahap awal itu masih terfokus pada tiga wilayah yang menjadi kandidat utama pengganti Jakarta, antara lain, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
"Karena yang kita bicarakan ini adalah ibu kota pemerintahan. Jadi kita tidak memindahkan Jakarta ke daerah lain, yang kita pindahkan adalah fungsi pemerintahannya," kata Bambang dalam wawancara dengan CNBC Indonesia hari Jumat.
"Ini untuk mengurangi beban Jakarta sebenarnya karena Jakarta akan terus diposisikan sebagai kota bisnis, perdagangan, yang kelasnya bukan lagi nasional, tapi harus internasional."
(prm) Next Article Tahun 2045, RI Bisa Masuk Kategori Negara High Income
Most Popular