Tahun 2045, RI Bisa Masuk Kategori Negara High Income
Arys Aditya, CNBC Indonesia
24 August 2018 12:36
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai rata-rata 5,7% per tahun hingga 2045. Pada tahun itu, Indonesia diprediksi telah masuk dalam kategori negara berpendapatan tinggi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan, dengan proyeksi jumlah populasi mencapai 311-318,9 juta orang pada 2045, bonus demografi bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 0,6% per tahun.
"Proporsi usia produktif akan mencapai puncak akan mencapai puncak pada 2030, dan terus turun hingga Indonesia akan mulai masuk ke era aging population," kata Bambang dalam peluncuran Buku Proyeksi Antar Sensus Penduduk 2015-2045 di Istana Wakil Presiden, Jumat (24/8/2018).
"Pada waktu itu, rasionya akan mencapai 60 pekerja produktif yang menopang 100 orang. Bonus demografi bisa menyumbang sebesar-besarnya 0,6% terhadap pertumbuhan ekonomi."
Ia menambahkan, dalam proyeksi PBB, pada periode tersebut pertumbuhan penduduk secara global juga akan melandai, bahkan masuk dalam teritorial negatif. Dari seluruh kawasan di dunia, hanya Afrika yang masih menikmati laju pertumbuhan penduduk tinggi.
Bambang memaparkan, pembengkakan jumlah penduduk Indonesia akan memberi energi bagi perekonomian dari dua sisi, yaitu konsumsi dan produksi. Dari sisi konsumsi, Indonesia akan menjadi salah satu pasar terbesar di dunia.
Sementara dari sisi produksi, Kepala Bappenas mengatakan perubahan struktur penduduk yaitu Indonesia akan memiliki populasi tenaga kerja dalam jumlah besar akan mengerek komponen investasi.
"Perhitungan kami, Indonesia bisa tumbuh rata-rata sampai 2045 sekitar 5,7% per tahun. Dengan angka rata-rata pertumbuhan itu, kita sudah masuk ke kategori negara berpendapatan tinggi, lebih dari US$ 15.000 per kapita per tahun."
(gus) Next Article Pabrik Ban Motor Dibangun di Bawah Holding Perkebunan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan, dengan proyeksi jumlah populasi mencapai 311-318,9 juta orang pada 2045, bonus demografi bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 0,6% per tahun.
"Pada waktu itu, rasionya akan mencapai 60 pekerja produktif yang menopang 100 orang. Bonus demografi bisa menyumbang sebesar-besarnya 0,6% terhadap pertumbuhan ekonomi."
Ia menambahkan, dalam proyeksi PBB, pada periode tersebut pertumbuhan penduduk secara global juga akan melandai, bahkan masuk dalam teritorial negatif. Dari seluruh kawasan di dunia, hanya Afrika yang masih menikmati laju pertumbuhan penduduk tinggi.
Bambang memaparkan, pembengkakan jumlah penduduk Indonesia akan memberi energi bagi perekonomian dari dua sisi, yaitu konsumsi dan produksi. Dari sisi konsumsi, Indonesia akan menjadi salah satu pasar terbesar di dunia.
Sementara dari sisi produksi, Kepala Bappenas mengatakan perubahan struktur penduduk yaitu Indonesia akan memiliki populasi tenaga kerja dalam jumlah besar akan mengerek komponen investasi.
"Perhitungan kami, Indonesia bisa tumbuh rata-rata sampai 2045 sekitar 5,7% per tahun. Dengan angka rata-rata pertumbuhan itu, kita sudah masuk ke kategori negara berpendapatan tinggi, lebih dari US$ 15.000 per kapita per tahun."
(gus) Next Article Pabrik Ban Motor Dibangun di Bawah Holding Perkebunan
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular