
Dituduh Susupi Pilpres AS, Rusia: Sudah Biasa
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
18 December 2018 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia tidak mencemaskan laporan terbaru yang menyatakan pemerintahannya memengaruhi pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) tahun 2016 demi memenangkan Donald Trump.
Ini karena tuduhan tersebut bukanlah yang pertama bagi Negeri Beruang Merah, kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, Selasa (18/12/2018).
"Sudah tahun ketiga kami dituduh ikut campur dalam pemilu AS, dan kami siap untuk menjawab klaim apapun atau melalui dialog yang profesional," kata Vorobieva dalam press briefing rutin di Jakarta.
"Tetapi kami tidak memiliki keyakinan atau bukti-bukti yang dapat ditunjukkan sejauh ini," tambahnya.
Ia juga mengatakan tidak ada satu pihak pun yang dapat membuktikan keterlibatan Rusia dalam pemilu AS sejauh ini.
"Jadi, tidak ada yang baru, tentu saja itu juga menjadi konsumsi internal di AS dan situasi politik bagi partai di dalam AS," tambahnya.
Laporan dari Computational Propaganda Project Universitas Oxford dan perusahaan analisis jaringan sosial Graphika, Senin, mengungkapkan bahwa YouTube, Tumblr, Instagram, dan PayPal terdampak upaya campur tangan Rusia memengaruhi pemilih di AS.
Facebook dan Twitter sebelumnya telah mengungkapkan upaya penyusupan oleh Rusia tersebut.
Laporan itu diserahkan kepada Komite Intelijen Senat AS hari Senin.
(prm) Next Article Eks Ketua Tim Kampanye Trump Dihukum 47 Bulan Penjara
Ini karena tuduhan tersebut bukanlah yang pertama bagi Negeri Beruang Merah, kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, Selasa (18/12/2018).
"Sudah tahun ketiga kami dituduh ikut campur dalam pemilu AS, dan kami siap untuk menjawab klaim apapun atau melalui dialog yang profesional," kata Vorobieva dalam press briefing rutin di Jakarta.
Ia juga mengatakan tidak ada satu pihak pun yang dapat membuktikan keterlibatan Rusia dalam pemilu AS sejauh ini.
![]() |
"Jadi, tidak ada yang baru, tentu saja itu juga menjadi konsumsi internal di AS dan situasi politik bagi partai di dalam AS," tambahnya.
Laporan dari Computational Propaganda Project Universitas Oxford dan perusahaan analisis jaringan sosial Graphika, Senin, mengungkapkan bahwa YouTube, Tumblr, Instagram, dan PayPal terdampak upaya campur tangan Rusia memengaruhi pemilih di AS.
Facebook dan Twitter sebelumnya telah mengungkapkan upaya penyusupan oleh Rusia tersebut.
Laporan itu diserahkan kepada Komite Intelijen Senat AS hari Senin.
(prm) Next Article Eks Ketua Tim Kampanye Trump Dihukum 47 Bulan Penjara
Most Popular