Bos BPJS Kesehatan Akui Alami Defisit Rp 1 T/Bulan
Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 December 2018 11:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris buka-bukaan soal defisit keuangan yang diderita BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan defisit karena tingginya beban operasional dibanding pendapatan perusahaan.
"Kalau BPJS Kesehatan rata-rata pendapatan per bulan sekitar Rp 6,4 triliun sementara beban operasional Rp 7,4 triliun. Jadi ada defisit sekitar Rp 1 triliun per bulan," ujar Fahmi Idris ketika berbincang dalam acara Profit CNBC Indonesia TV yang dipandu Aline Wiratmaja dan Erwin Surya Brata, Rabu (12/12/2018).
Fahmi menambahkan defisit BPJS Kesehatan terjadi karena adanya perbedaan antara iuran ideal yang dihitung secara aktuaria dengan iuran yang dipungut dari nasabah.
Dalam hitungan DJSN, iuran ideal untuk masyarakat mampu untuk rumah sakit kelas tiga harusnya Rp 50.000/bulan. Kelas II Rp 63.000/bulan dan kelas I Rp 80.000/bulan.
Sementara iuran yang dipungut untuk kelas III Rp 25.500/bulan. Kelas II Rp 51.000/bulan dan kelas I Rp 80.000/bulan.
"Jadi ada gap yang harus kami tanggung. Hanya iuran kelas I yang sesuai dengan perhitungan ideal," ujar Fahmi Idris.
Asal tahu saja, tiap tahun BPJS Kesehatan menderita defisit keuangan. Tahun ini manajemen memproyeksi defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 16,5 triliun karena adanya utang tahun sebesar Rp 4,5 triliun yang dibawa dari tahun lalu.
Pemerintah sudah menyuntik BPJS Kesehatan sebanyak dua kali. Pada September sebesar Rp 4,999 triliun. Tahap kedua sebesar Rp 5,26 triliun yang dicairkan dua kali. Pencairan pertama pada 5 Desember sebesar Rp 3 triliun dan 14 Desember sebesar Rp 2,6 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article Solusi Rizal Ramli Untuk Sehatkan BPJS Kesehatan
"Kalau BPJS Kesehatan rata-rata pendapatan per bulan sekitar Rp 6,4 triliun sementara beban operasional Rp 7,4 triliun. Jadi ada defisit sekitar Rp 1 triliun per bulan," ujar Fahmi Idris ketika berbincang dalam acara Profit CNBC Indonesia TV yang dipandu Aline Wiratmaja dan Erwin Surya Brata, Rabu (12/12/2018).
"Jadi ada gap yang harus kami tanggung. Hanya iuran kelas I yang sesuai dengan perhitungan ideal," ujar Fahmi Idris.
Asal tahu saja, tiap tahun BPJS Kesehatan menderita defisit keuangan. Tahun ini manajemen memproyeksi defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 16,5 triliun karena adanya utang tahun sebesar Rp 4,5 triliun yang dibawa dari tahun lalu.
Pemerintah sudah menyuntik BPJS Kesehatan sebanyak dua kali. Pada September sebesar Rp 4,999 triliun. Tahap kedua sebesar Rp 5,26 triliun yang dicairkan dua kali. Pencairan pertama pada 5 Desember sebesar Rp 3 triliun dan 14 Desember sebesar Rp 2,6 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article Solusi Rizal Ramli Untuk Sehatkan BPJS Kesehatan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular