Pengusaha Minta Relaksasi DNI Ditarik, Menko Darmin: Enak Aja

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
23 November 2018 18:05
Menurut Hariyadi, sektor-sektor usaha yang direlaksasi tidak menarik bagi investor asing.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai daftar negatif investasi (DNI) tidak terlalu penting untuk direlaksasi. Menurut Hariyadi, sektor-sektor usaha yang direlaksasi tidak menarik bagi investor asing. Bahkan Hariyadi minta revisi DNI ditarik.

Pernyataan Hariyadi direspons Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Menurut dia, relaksasi DNI bersama perluasan tax holiday serta kewajiban penempatan devisa hasil ekspor (DHE) dari sumber daya alam (SDA) penting untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan.



"Nah itu, udah kacau aja. Enak aja ngomong begitu. Heran. Kita ini situasinya transaksi berjalannya itu boro-boro pulih, turun aja belum bisa," kata Darmin kepada wartawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Menurut dia, paket kebijakan ekonomi XVI memang belum akan memperbaiki defisit transaksi berjalan dalam waktu dekat. Namun paling tidak, akan seimbang apabila transaksi modal dan finansial positif hingga menutupi defisit. "Itu yang sedang kita buat," ujar Darmin.

Lebih lanjut, dia berharap relaksasi DNI dan kebijakan-kebijakan lain dalam paket kebijakan ekonomi XVI dapat menumbuhkan kepercayaan investor terhadap pasar Indonesia. Dengan demikian ada modal asing masuk sehingga perlahan-lahan kurs rupiah menguat.

Pengusaha Minta Relaksasi DNI Ditarik, Menko Darmin: Enak AjaFoto: Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi XVI (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)

(miq/miq) Next Article Darmin: Daftar Negatif Investasi Sedang Direvisi Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular