
Internasional
Italia Pertahankan Anggaran tapi tak Ingin Pasar Panik
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 November 2018 06:59

Roma, CNBC Indonesia - Italia pada hari Kamis (22/11/2018) mengatakan akan melawan tekanan dari Uni Eropa (UE) untuk merevisi anggaran dengan belanja yang besar di tahun depan.
Para pemimpin pemerintahan populis Italia mengatakan mereka akan tetap pada keputusan untuk menaikkan defisit di 2019. Pernyataan tersebut muncul sehari setelah UE memulai proses pendisiplinan terhadap Italia terkait rancangan anggarannya.
"Kami tidak akan mundur," kata Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini kepada televisi milik pemerintah Rai, dilansir dari Reuters. "Kami tidak membelanjakan uang ini secara random. Gagasannya adalah membuat Italia tumbuh."
Salvini ingin Partai Liga yang dipimpinnya membantu mengurangi kekuatan UE terhadap negara-negara anggota dan memimpin serangan terhadap parlemen Eropa di pemilu tahun depan.
Rekan koalisinya dari Partai Gerakan Bintang Lima sekaligus wakil perdana menteri, Luigi Di Maio, juga mengatakan Roma tidak akan mundur sebelum itu.
"Saya mengesampingkan upaya pemangkasan belanja sebelum pemungutan suara UE," kata Di Maio kepada wartawan di parlemen. Ia mengatakan banyak negara Eropa akan memiliki alasan untuk mengubah aturan main di Eropa setelah itu.
Pemerintah Italia berargumentasi bahwa pelebaran anggaran akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga penerimaan pajak yang dapat menurunkan tingkat utang Roma yang berjumlah 2,3 triliun euro atau sekitar 130% dari produk domestik bruto (PDB).
Komisi Eropa tidak sepakat dan mengatakan Italia harus menurunkan tekanan utangnya yang menduduki posisi tertinggi kedua setelah Yunani.
Kondisi ini menekan euro dan membuat imbal hasil obligasi Italia melonjak tajam.
Namun hari Kamis, dengan UE memulai aksi pendisiplinan Italia, yield obligas Negeri Pizza turun tajam dalam hari kedua karena investor memilih fokus pada langkah penyelesaian daripada komentar-komentar yang provokatif.
Prosedur disiplin tersebut mengharuskan negara yang bersangkutan untuk mengajukan rencana tindakan perbaikan dan kebijakan yang akan dilaksanakan, serta tenggat waktu untuk mencapai semua itu.
Bila polemik ini tidak juga selesai, UE dapat menjatuhkan denda hingga 0,2% dari PDB Italia dan membekukan dana blok tersebut senilai miliaran euro.
Sementara itu, Di Maio juga mengatakan ada ruang untuk berdiskusi dengan Komisi Eropa, sementara komisioner urusan ekonomi Komisi Eropa Pierre Moscovici mengungkapkan keyakinannya bahwa sebuah kesepakatan akan tercapai.
"Saya yakin pada akhirnya kita akan sampai di sana [kesepakatan] sebab ini adalah kepentingan bersama," ujar Moscovici kepada komisi Eropa.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada hari Kamis juga menyerukan kepada semua pihak untuk menurunkan nada bicara terkait anggaran Italia demi menenangkan pasar.
Ia mengatakan kenaikan yield obligasi pemerintah tidak membantu dan keyakinan investor akan meningkat bila diskusi terkait anggaran ini dilakukan dengan lebih tenang.
(prm) Next Article Membangkang pada UE, Italia: Ada 1.000 Cara Perbaiki Anggaran
Para pemimpin pemerintahan populis Italia mengatakan mereka akan tetap pada keputusan untuk menaikkan defisit di 2019. Pernyataan tersebut muncul sehari setelah UE memulai proses pendisiplinan terhadap Italia terkait rancangan anggarannya.
"Kami tidak akan mundur," kata Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini kepada televisi milik pemerintah Rai, dilansir dari Reuters. "Kami tidak membelanjakan uang ini secara random. Gagasannya adalah membuat Italia tumbuh."
Rekan koalisinya dari Partai Gerakan Bintang Lima sekaligus wakil perdana menteri, Luigi Di Maio, juga mengatakan Roma tidak akan mundur sebelum itu.
![]() |
Pemerintah Italia berargumentasi bahwa pelebaran anggaran akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga penerimaan pajak yang dapat menurunkan tingkat utang Roma yang berjumlah 2,3 triliun euro atau sekitar 130% dari produk domestik bruto (PDB).
Komisi Eropa tidak sepakat dan mengatakan Italia harus menurunkan tekanan utangnya yang menduduki posisi tertinggi kedua setelah Yunani.
Kondisi ini menekan euro dan membuat imbal hasil obligasi Italia melonjak tajam.
Namun hari Kamis, dengan UE memulai aksi pendisiplinan Italia, yield obligas Negeri Pizza turun tajam dalam hari kedua karena investor memilih fokus pada langkah penyelesaian daripada komentar-komentar yang provokatif.
Prosedur disiplin tersebut mengharuskan negara yang bersangkutan untuk mengajukan rencana tindakan perbaikan dan kebijakan yang akan dilaksanakan, serta tenggat waktu untuk mencapai semua itu.
Bila polemik ini tidak juga selesai, UE dapat menjatuhkan denda hingga 0,2% dari PDB Italia dan membekukan dana blok tersebut senilai miliaran euro.
![]() |
"Saya yakin pada akhirnya kita akan sampai di sana [kesepakatan] sebab ini adalah kepentingan bersama," ujar Moscovici kepada komisi Eropa.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada hari Kamis juga menyerukan kepada semua pihak untuk menurunkan nada bicara terkait anggaran Italia demi menenangkan pasar.
Ia mengatakan kenaikan yield obligasi pemerintah tidak membantu dan keyakinan investor akan meningkat bila diskusi terkait anggaran ini dilakukan dengan lebih tenang.
(prm) Next Article Membangkang pada UE, Italia: Ada 1.000 Cara Perbaiki Anggaran
Most Popular