Italia Membandel tapi Euro Tetap Mampu Menguat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
22 November 2018 12:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang blok Uni Eropa (UE), euro, tetap mampu menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) meskipun krisis anggaran Italia masih membayangi.
Euro menguat 0,13% terhadap greenback dan diperdagangkan di US$1,1398 hingga pukul 12.35 WIB, Kamis (22/11/2018), menurut data Refinitiv.
Mata uang ini tetap naik 0,1% hari Rabu meskipun UE menolak rencana fiskal Italia yang gagal memenuhi aturan blok euro, dilansir dari Reuters.
Para pelaku pasar sedikit lega setelah Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyampaikan kekhawatirannya terkait spread imbal hasil obligasi negaranya dan menjanjikan akan melakukan reformasi.
Euro telah menguat dalam enam dari tujuh hari perdagangan terakhir namun para analis mengatakan mata uang tunggal ini tetap rentan terhadap risiko politik Negeri Pizza.
UE pada hari Rabu mengumumkan akan menjatuhkan sanksi berupa denda bagi Italia setelah negara tersebut menolak untuk mengajukan proposal anggaran yang sesuai dengan aturan UE.
Komisi Eropa akan merekomendasikan kepada menteri keuangan Uni Eropa untuk meluncurkan "Excessive Deficit Procedure" (EDP) melawan Italia. Prosedur tersebut mengharuskan negara yang bersangkutan untuk mengajukan rencana tindakan perbaikan dan kebijakan yang akan dilaksanakan, serta tenggat waktu untuk mencapai semua itu.
Negara-negara kawasan Euro yang tidak menindaklanjuti rekomendasi akan dikenai didenda.
Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini di hari yang sama mengatakan target defisit 2,4% tidak dapat dinegosiasikan, tetapi aspek lain dari proposal tersebut dapat didiskusikan.
(prm) Next Article Defisit Anggaran Italia Melonjak, Pasar Eropa Terguncang
Euro menguat 0,13% terhadap greenback dan diperdagangkan di US$1,1398 hingga pukul 12.35 WIB, Kamis (22/11/2018), menurut data Refinitiv.
Mata uang ini tetap naik 0,1% hari Rabu meskipun UE menolak rencana fiskal Italia yang gagal memenuhi aturan blok euro, dilansir dari Reuters.
Euro telah menguat dalam enam dari tujuh hari perdagangan terakhir namun para analis mengatakan mata uang tunggal ini tetap rentan terhadap risiko politik Negeri Pizza.
 Ilustrasi euro (Foto: REUTERS/Dado Ruvic) |
UE pada hari Rabu mengumumkan akan menjatuhkan sanksi berupa denda bagi Italia setelah negara tersebut menolak untuk mengajukan proposal anggaran yang sesuai dengan aturan UE.
Komisi Eropa akan merekomendasikan kepada menteri keuangan Uni Eropa untuk meluncurkan "Excessive Deficit Procedure" (EDP) melawan Italia. Prosedur tersebut mengharuskan negara yang bersangkutan untuk mengajukan rencana tindakan perbaikan dan kebijakan yang akan dilaksanakan, serta tenggat waktu untuk mencapai semua itu.
Negara-negara kawasan Euro yang tidak menindaklanjuti rekomendasi akan dikenai didenda.
Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini di hari yang sama mengatakan target defisit 2,4% tidak dapat dinegosiasikan, tetapi aspek lain dari proposal tersebut dapat didiskusikan.
(prm) Next Article Defisit Anggaran Italia Melonjak, Pasar Eropa Terguncang
Most Popular