
Internasional
Italia Prediksi UE Tolak Anggarannya, Sudah Pasrah?
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
22 October 2018 18:34

Milan, CNBC Indonesia - Pemerintah Italia memprediksi Komisi Eropa pada hari Selasa (23/10/2018) akan membuat keputusan pertama kali dalam sejarah untuk meminta negara anggota Uni Eropa itu merevisi rancangan anggarannya. Informasi tersebut diungkap oleh seorang narasumber pemerintah pada hari Minggu (21/10/2018), dilansir dari Reuters.
Komisi tersebut telah menentang rancangan anggaran Italia tahun 2019 yang melanggar peraturan fiskal Uni Eropa (UE). Pasalnya, Italia ingin meningkatkan defisit anggaran menjadi 2,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun depan dari 1,8% di tahun 2018.
Sejak mendapat peningkatan wewenang terhadap rencana anggaran negara anggota di tahun 2013, Komisi meminta setiap negara untuk mengajukan anggaran yang sudah direvisi.
Utang publik Italia telah menyentuh 2,3 triliun euro (Rp 40.239 triliun) dan merupakan salah satu jumlah utang terbesar di dunia. Hal ini membuat Italia rentan dan berpotensi menjadi penular masalah ekonomi untuk negara-negara lain di kawasan euro.
Investor telah melepas 67 miliar euro obligasi Italia sejak pemerintah populis terbentuk di bulan Mei. Alhasil, premi risiko Italia melampaui surat utang Jerman yang lebih aman, menjadi 3,4% atau tertinggi dalam 5,5 tahun.
Narasumber mengatakan Menteri Perekonomian Giovanni Tria dan Perdana Menteri Giuseppe Conte tidak berhasil mengurangi target defisit anggaran 2019 dalam rapat kabinet hari Sabtu (20/10/2018).
Narasumber tersebut tidak mengesampingkan bahwa sebuah kesepakatan untuk menurunkan target defisit bisa dicapai dalam periode negosiasi selama tiga pekan dengan Brussels, yang akan disusul dengan penolakan.
Meski keputusan diprediksi akan keluar pada hari Selasa, narasumber berkata hasilnya tidak akan diumumkan di hari yang sama.
Ketika diminta untuk berkomentar, seorang juru bicara Komisi menyampaikan Komisi telah menunjukkan "kekhawatiran seriusnya" tentang rancangan anggaran ke otoritas Italia. Komisi juga meminta klarifikasi di hari Senin (22/10/2018) siang untuk memfasilitasi penilaian.
Sebelumnya di hari Minggu, Wakil Perdana Menteri Luigi Di Maio berkata pemerintah sedang menulis surat yang akan dikirim ke Komisi pada hari Senin dan mengharapkan respons secepatnya.
Di Maio, yang memimpin gerakan anti pembangunan Gerakan Bintang Lima, berkata kepada televisi negara RAI bahwa dia berharap penjelasan dari Roma nantinya "setelah proses diskusi panjang [...] bisa membuat Komisi memiliki tujuan yang sama dengan apa yang kami tetapkan."
Setelah menyebabkan kemarahan karena upaya penghematan yang diadopsi Italia untuk merespons krisis kawasan euro di tahun 2011-2012, koalisi yang memimpin Italia sekaligus bersayap kanan ingin menurunkan usia pensiun dan memberi pendapatan dasar bagi masyarakat miskin.
Pada hari Jumat (19/10/2018), badan pemeringkat utangĀ Moody's menurunkan peringkat utang Italia satu tingkat menjadi di atas status "junk" dengan mengutip berbagai kekhawatiran terkait rancangan anggaran pemerintah.
Tanpa 'Plan B'
Di Maio berkata dia berharap Komisi akan mempertimbangkan kekuatan-kekuatan Italia, seperti utang sektor swasta yang rendah dan kekayaan rumah tangga yang tinggi yang diberi proyeksi 'stabil' oleh Moody's.
Dia bergabung dengan anggota pemerintah lainnya untuk menghilangkan kekhawatiran tentang keanggotaan Italia di kawasan euro.
"Kami memahami dari perbincangan dengan orang-orang dariĀ ECB [European Central Bank] dan pasar, artinya investor, bahwa [sebaran imbal hasil atau yield obligasi] melonjak karena terdapat kekhawatiran bahwa pemerintahan ini ingin keluar dari euro atau Uni Eropa," kata Di Maio.
"Saya ingin menyampaikannya sekarang, dan akan ada kesempatan untuk menegaskannya sebagai pemerintah dan partai politik, [...] tidak ada Plan B [untuk keluar dari Eropa] tetapi hanya Plan A yaitu mengubah Eropa," kata Di Maio.
"Selama saya memimpin gerakan ini dan menjadi menteri di pemerintahan ini, saya akan selalu menjamin bahwa Italia tetap di dalam euro dan Eropa," tambahnya.
ECB menolak mengomentari pernyataan Di Maio tentang pembicaraan dengan orang-orang dari bank sentral.
Di Maio berkata Italia punya peluang untuk membuktikan utang publik bisa dikurangi dengan "berinvestasi di hak-hak sosial" dan memicu perubahan penting di seluruh Eropa.
Dia menyampaikan Bintang Lima, yang didirikan oleh comedian Beppe Grillo, bekerja untuk menghadirkan sebuah program di bulan Januari-Februari. Program itu akan menggabungkan gerakan-gerakan akar rumput serupa dari negara Eropa lainnya, dengan tujuan untuk "mengembalikan hati dan kemanusiaan ke institusi Eropa".
(prm) Next Article Krisis Anggaran Italia Ancam Seluruh Proyek UE
Komisi tersebut telah menentang rancangan anggaran Italia tahun 2019 yang melanggar peraturan fiskal Uni Eropa (UE). Pasalnya, Italia ingin meningkatkan defisit anggaran menjadi 2,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun depan dari 1,8% di tahun 2018.
Sejak mendapat peningkatan wewenang terhadap rencana anggaran negara anggota di tahun 2013, Komisi meminta setiap negara untuk mengajukan anggaran yang sudah direvisi.
Investor telah melepas 67 miliar euro obligasi Italia sejak pemerintah populis terbentuk di bulan Mei. Alhasil, premi risiko Italia melampaui surat utang Jerman yang lebih aman, menjadi 3,4% atau tertinggi dalam 5,5 tahun.
Narasumber mengatakan Menteri Perekonomian Giovanni Tria dan Perdana Menteri Giuseppe Conte tidak berhasil mengurangi target defisit anggaran 2019 dalam rapat kabinet hari Sabtu (20/10/2018).
Narasumber tersebut tidak mengesampingkan bahwa sebuah kesepakatan untuk menurunkan target defisit bisa dicapai dalam periode negosiasi selama tiga pekan dengan Brussels, yang akan disusul dengan penolakan.
Meski keputusan diprediksi akan keluar pada hari Selasa, narasumber berkata hasilnya tidak akan diumumkan di hari yang sama.
![]() |
Sebelumnya di hari Minggu, Wakil Perdana Menteri Luigi Di Maio berkata pemerintah sedang menulis surat yang akan dikirim ke Komisi pada hari Senin dan mengharapkan respons secepatnya.
Di Maio, yang memimpin gerakan anti pembangunan Gerakan Bintang Lima, berkata kepada televisi negara RAI bahwa dia berharap penjelasan dari Roma nantinya "setelah proses diskusi panjang [...] bisa membuat Komisi memiliki tujuan yang sama dengan apa yang kami tetapkan."
Setelah menyebabkan kemarahan karena upaya penghematan yang diadopsi Italia untuk merespons krisis kawasan euro di tahun 2011-2012, koalisi yang memimpin Italia sekaligus bersayap kanan ingin menurunkan usia pensiun dan memberi pendapatan dasar bagi masyarakat miskin.
Pada hari Jumat (19/10/2018), badan pemeringkat utangĀ Moody's menurunkan peringkat utang Italia satu tingkat menjadi di atas status "junk" dengan mengutip berbagai kekhawatiran terkait rancangan anggaran pemerintah.
Tanpa 'Plan B'
Di Maio berkata dia berharap Komisi akan mempertimbangkan kekuatan-kekuatan Italia, seperti utang sektor swasta yang rendah dan kekayaan rumah tangga yang tinggi yang diberi proyeksi 'stabil' oleh Moody's.
Dia bergabung dengan anggota pemerintah lainnya untuk menghilangkan kekhawatiran tentang keanggotaan Italia di kawasan euro.
"Kami memahami dari perbincangan dengan orang-orang dariĀ ECB [European Central Bank] dan pasar, artinya investor, bahwa [sebaran imbal hasil atau yield obligasi] melonjak karena terdapat kekhawatiran bahwa pemerintahan ini ingin keluar dari euro atau Uni Eropa," kata Di Maio.
"Saya ingin menyampaikannya sekarang, dan akan ada kesempatan untuk menegaskannya sebagai pemerintah dan partai politik, [...] tidak ada Plan B [untuk keluar dari Eropa] tetapi hanya Plan A yaitu mengubah Eropa," kata Di Maio.
"Selama saya memimpin gerakan ini dan menjadi menteri di pemerintahan ini, saya akan selalu menjamin bahwa Italia tetap di dalam euro dan Eropa," tambahnya.
ECB menolak mengomentari pernyataan Di Maio tentang pembicaraan dengan orang-orang dari bank sentral.
Di Maio berkata Italia punya peluang untuk membuktikan utang publik bisa dikurangi dengan "berinvestasi di hak-hak sosial" dan memicu perubahan penting di seluruh Eropa.
Dia menyampaikan Bintang Lima, yang didirikan oleh comedian Beppe Grillo, bekerja untuk menghadirkan sebuah program di bulan Januari-Februari. Program itu akan menggabungkan gerakan-gerakan akar rumput serupa dari negara Eropa lainnya, dengan tujuan untuk "mengembalikan hati dan kemanusiaan ke institusi Eropa".
(prm) Next Article Krisis Anggaran Italia Ancam Seluruh Proyek UE
Most Popular