Menkeu Italia Siap Jelaskan Anggaran 'Berisiko' ke Uni Eropa

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
16 October 2018 19:58
Kabinet Pemerintah Italia menyepakati anggaran tahun depan.
Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi
ROMA, CNBC Indonesia - Kabinet Pemerintah Italia menyepakati anggaran tahun depan. Anggaran yang berisi peningkatan belanja kesejahteraan, pemangkasan usia pensiun, dan melebarkan defisit, disepakati di tengah ancaman Uni Eropa.

"Anggaran ini menepati janji-janji pemerintah dalam menjaga kepentingan publik," ujar Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte kepada wartawan setelah pertemuan kabinet seperti dilansir CNBC International, Selasa (16/10/2018).

Langkah-langkah krusial dalam anggaran itu, antara lain pengampunan sebagian bagi warga yang menyelesaikan sengketa pajak dengan pihak berwenang dan pemotongan pajak untuk wiraswasta.

Defisit anggaran Italia tahun depan mencapai 2,4 persen terhadap PDB. Defisit itu meningkat tajam dibandingkan target tahun ini, yaitu 1,8. persen terhadap PDB. Defisit Italia berada di bawah ketetapan Uni Eropa, yaitu 3,0 persen terhadap PDB.

Rancangan anggaran Italia menuai kontra dari Uni Eropa. Ini karena rancangan itu akan mendorong rasio utang Negeri Pizza melonjak. Sementara pada tahun lalu saja, rasio utang telah menembus 131 persen terhadap PDB, tertinggi di Zona Euro setelah Italia.



Menteri Ekonomi dan Keuangan Italia Giovanni Tria yakin bisa menjelaskan kepada komisi di Uni Eropa perihal anggaran ekspansif ala Italia. Italia mengambil langkah itu untuk mengimbangi perlambatan ekonomi sehingga defisit 2,4 persen terhadap PDB sebagai sesuatu yang normal.

"Gagasan bahwa anggaran ini dapat meledakkan Eropa sama sekali tidak berdasar," ujar Tria.

Ia menyebut telah mendorong target defisit yang lebih rendah. Akan tetapi ditolak oleh para ketua partai berkuasa. Hal itu yang memicu laporan bahwa ia berencana untuk mengundurkan diri setelah anggaran disetujui oleh parlemen. Dia membantah hal itu.

Walaupun anggaran Italia menuai kritikan internasional, di dalam negeri anggaran tersebut sangat populer. Sebuah survei oleh lembaga survei Demopolis pada Jumat menunjukkan 52 persen mendukung rencana tersebut, dibandingkan dengan 38 persen yang tidak setuju.


(miq/miq) Next Article Ekonomi Italia Rentan, Resesi Kecil Bisa Bahaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular