Internasional

Italia Sebut Akan Kembali ke Lira, Euro Turun Tajam

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
02 October 2018 18:04
Euro melemah setelah seorang pejabat senior dari partai penguasa Italia mencetuskan ide keluar dari euro.
Foto: uang 100 euro terbaru (Reuters/Kai Pfaffenbach)
London, CNBC Indonesia - Euro melemah ke level terendah selama lima pekan pada hari Selasa (2/10/2018) setelah seorang pejabat senior dari partai penguasa Italia mengatakan sebagian besar masalah negara akan terselesaikan jika mereka mengganti euro dengan mata uangnya sendiri, lira.

Pasar sangat sensitif terhadap perkembangan politik Italia setelah partai-partai yang memimpin mengusulkan anggaran dengan target defisit lebih tinggi dari ekspektasi. Hal itu memperburuk ketegangan dengan para pemimpin di kawasan euro serta memberi kekhawatiran kepada para investor yang ingin Roma mengendalikan utangnya yang besar.



Pelemahan euro dikombinasikan dengan dolar yang lebih tinggi, saat para investor yang mengabaikan sinyal-sinyal posisi dolar semakin membeli mata uang AS tersebut.

"Kita berurusan dengan perang kata-kata, dengan euro di satu sisi dan Italia di sisi lain. Ada banyak risiko terkait ini," kata Valentin Marinov, Kepala Strategi G10 FX di Credit Agricole, dilansir dari Reuters.

Meskipun begitu, Marinov berkata dia tidak memprediksi kisruh Italia akan terlalu membebani euro dalam jangka menengah karena tidak ada "bukti penularan nyata" yang bisa membuat European Central Bank (ECB) khawatir dan memicunya untuk menghentikan stimulus fiskal secara bertahap.

Nilai tukar euro tergelincir setengah persen menjadi US$1,1525, nyaris menyentuh posisi terendahnya sejak 21 Agustus.

Sebagian besar pelemahan muncul setelah Claudio Borghi, Kepala Perekonomian Partai League, berkata Italia akan menikmati kondisi perekonomian yang lebih baik di luar kawasan euro.

Ilustrasi euroFoto: Seri Europa lengkap, dengan uang kertas baru 100 dan 200 euro. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Ilustrasi euro
Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio juga mengatakan Italia tidak akan mengubah target defisit anggarannya. Sebelumnya, dia menuduh para pejabat Uni Eropa (UE) sengaja membuat pasar keuangan berang dengan komentar negatif tentang rancangan anggaran Italia.

Euro anjlok terhadap franc Swiss, yang seringkali dibeli sebagai tempat perlindungan (safe haven) ketika pasar bergejolak, dengan menambah 0,4% dan menyentuh 1,1347 francs.

Dolar melanjutkan penguatannya saat minat risiko investor memudar. Hal itu dipicu oleh kesepakatan dagang AS-Kanada yang disetujui untuk mengganti Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA).

Indeks dolar naik 0,3% menjadi 95,542, dijual di level tertinggi dalam tiga pekan.



Kekhawatiran akan konflik dagang internasional antara AS dan para mitra dagang utamanya, termasuk China, telah memperkuat posisi dolar tahun ini dan membuat bank sentral AS Federal Reserve/The Fed memperketat kebijakannya.

Investor yang membeli obligasi pemerintah dan saham AS juga mendukung permintaan terhadap dolar, kata para analis.
(prm) Next Article Krisis Italia Memburuk, Pasar Keuangan Eropa Terpukul

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular