Internasional

Defisit Anggaran Italia Melonjak, Pasar Eropa Terguncang

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
28 September 2018 19:47
Pemerintahan baru Italia mengusulkan anggaran 2019 dengan defisit yang tiga kali lebih besar dibanding target pemerintahan sebelumnya.
Ilustrasi Italia (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
Roma, CNBC Indonesia - Pemerintahan baru Italia mengusulkan anggaran 2019 dengan defisit yang tiga kali lebih besar dibanding target pemerintahan sebelumnya. Hal itu memicu perselisihan dengan Komisi Eropa dan memicu aksi jual obligasi pemerintah.

Italia memiliki beban utang paling berat di antara perekonomian besar Uni Eropa (UE), yakni 130% terhadap produk domestik bruto (PDB). Negara itu berada di bawah tekanan UE untuk membatasi belanja di tengah kekhawatiran bahwa negara itu bisa menyebarkan krisis utang di tengah-tengah kawasan euro.



Pemerintahan yang masih berusia empat bulan itu pada Kamis (27/9/2018) malam mengusulkan anggaran dengan defisit 2,4% terhadap PDB untuk tiga tahun ke depan guna membiayai belanja sosial yang bertambah, pemotongan pajak, dan dorongan investasi infrastruktur publik.

Anggaran tersebut menandai kemenangan Ketua Partai yang saat ini berkuasa atas Menteri Keuangan Giovanni Tria, seorang teknokrat tidak terafilisasi yang dianggap para investor sebagai seorang konservatif fiskal komparatif.

Tria awalnya ingin defisit ditetapkan 1,6% tahun depan dengan harapan bisa menghormati permintaan UE bahwa Italia secara progresif memangkas celah fiskal guna mengekang utangnya.

Kabar tersebut menyebabkan euro sempat merosot dalam semalam sebelum pulih kembali. Obligasi Italia berada di posisi terendah selama tiga bulan belakangan dan saham perbankan terperosok, meski kekhawatiran tentang aksi jual hebat tak terjadi.

"Mereka nampaknya bertabrakan dengan Brussels," kata Martin van Vliet, Strategis Suku Bunga di ING.

Komisioner Perekonomian Eropa Pierre Moscovici berkata tidak ada yang akan diperoleh dari perselisihan dengan Italia. Namun, dia menambahkan, "Kami juga tidak memiliki kepentingan jika Italia tidak menghormati aturan dan tidak mengurangi utangnya, yang masih meledak."

Uni EropaFoto: REUTERS/Yves Herman
Uni Eropa
Koalisi pemerintah 5-Star Movement dan League, yang mulai berkuasa di bulan Juni, telah mendorong defisit sekitar 2,4% terhadap PDB untuk membiayai janji kampanye yang mahal. Padahal, Tria sudah berupaya menahannya di bawah 2%.

"Ada persetujuan dengan seluruh pemerintah untuk 2,4%, kami puas, ini adalah anggaran untuk perubahan," kata Luigi Di Maio, Pemimpin 5-Star, dan Matteo Salvini, Kepala League, dalam pernyataan gabungan setelah rapat dengan Tria.

Pernyataan itu rupanya hanya merujuk pada target defisit 2019. Namun, pejabat pemerintah dan Menteri Kehakiman Alfonso Bonafede kemudian mengatakan level defisit yang sama akan dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut sampai 2021.

Kebijakan itu menandai perubahan mencolok dari pemerintahan sebelumnya yang cenderung kiri. Pasalnya, pemerintah tersebut mentargetkan defisit 0,8% terhadap PDB di tahun 2019 dan anggaran seimbang di tahun 2020.


Hari bersejarah

Tria tidak segera berkomentar, tetapi Di Maio dan pejabat pemerintah lainnya mengatakan tidak berniat mengundurkan diri.

Presiden Italia Sergio Mattarella memanggil Tria pada Kamis malam untuk memintanya tidak mengundurkan diri guna menghindari ketidakpastian pasar, menurut pemberitaan beberapa surat kabar Italia di hari Jumat.

Rapat kabinet penuh untuk menandatangani target ekonomi dan keuangan pemerintah selama tiga tahun ke depan berakhir sekitar pukul 11:00 malam waktu setempat, tanpa kabar target pertumbuhan ekonomi ataupun utang masyarakat.



Partai koalisi berkata prioritasnya pasti lebih diberatkan ke kebijakan-kebijakan pendanaan, termasuk penghasilan untuk masyarakat miskin dan pengurangan usia minimal pension, ketimbang memenuhi target defisit yang sebelumnya disepakati dengan Brussels.

Target defisit 2,4% masih berada di bawah plafon 3% yang ditetapkan peraturan UE, tetapi Italia berjanji kepada Brussels akan memangkas defisit dengan meyakinkan guna membatasi utangnya yang besar.

"Hari ini adalah hari bersejarah, hari ini Italia sudah berubah," tulis Di Maio di akun Facebook-nya setelah target defisit diumumkan.

Di Maio mengatakan anggaran 2019, yang harus ditampilkan pada tanggal 20 Oktober, akan menyisihkan 10 miliar euro (Rp 172,7 triliun) untuk kebijakan unggulan "pendapatan rakyat" 5-Star, yang mencapai 780 euro per bulan untuk 6,5 juta rakyat miskin Italia.

Presiden Italia Sergio MattarellaFoto: REUTERS/Alessandro Bianchi
Presiden Italia Sergio Mattarella
Salvini mengatakan anggaran juga memungkinkan warga pensiun dini, melepaskan sekitar 400.000 lapangan kerja untuk kalangan muda dan memangkas tarif pajak untuk jutaan wiraswasta.

Dalam sinyal peningkatan tensi antara Roma dan Brussels karena anggaran, seorang anggota dewan League yang dekat dengan Salvini pada hari Jumat mengatakan UE seharusnya tidak mengambil risiko perselisihan dengan Italia sementara berjuang menangani keluarnya Inggris dari blok itu.

"Jika [UE] ingin membuka front kedua di Italia, silahkan saja," kata Alberto Bagnai.



Komisi Eropa pada hari Jumat mengatakan akan menilai rencana anggaran Italia, beserta anggota-anggota kawasan euro lainnya, selama beberapa minggu pasca presentasi resmi mereka di tanggal 15 Oktober.
(prm) Next Article Italia Sebut Akan Kembali ke Lira, Euro Turun Tajam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular