Indonesia Ternyata Lebih Baik dari Spanyol, India, dan Italia
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
14 April 2018 14:02
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada akhir pekan ini, Moody's Investors Service (Moody's) menaikkan peringkat surat utang jangka panjang Indonesia dari Baa3 ke Baa2 dengan outlook stabil. Melalu rilis resminya, lembaga pemeringkat kenamaan dunia tersebut menyatakan bahwa Indonesia memiliki kebijakan fiskal dan moneter yang pruden serta ketahahan pada sektor finansial.
Pencapaian tersebut lantas disambut gembira oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menyatakan upgrade rating oleh Moody's merupakan salah satu capaian yang harus disyukuri.
"Ini adalah salah satu capaian yang perlu disyukuri. Kita akan kerja lebih keras lagi agar lebih baik. Apa yang disampaikan lembaga pemeringkat Moody's menunjukkan bahwa kerangka kebijakan perekonomian pemerintah kredibel dan efektif," kata Menteri yang sempat menjabat sebagai Managing Director di Bank Dunia tersebut.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki tingkat utang yang jauh lebih baik, apabila dibandingkan negara dengan investment grade yang sama seperti Spanyol, Uruguay, Kolombia, Filipina, Bulgaria, India, Italia, atau Panama.
Pernyataan Ibu Menteri tersebut ada benarnya. Berdasarkan penelusuran tim Riset CNBC Indonesia, di antara 9 negara di dunia dengan peringkat Baa2, rasio utang pemerintah Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2017 mampu berada di posisi kedua terbaik, dengan catatan sebesar 28,7%.
Capaian tersebut hanya kalah oleh Bulgaria yang mampu membukukan rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 22,5%. Moody's dalam rilis resminya juga memproyeksikan utang pemerintah Indonesia akan tetap di kisaran 30% terhadap PDB selama beberapa tahun mendatang.
Jumlah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan median dari negara-negara dengan status layak investasi yang sebesar 39% PDB, serta median dari negara dengan peringkat Baa yaitu 46,2% PDB
Sementara itu, dari segi anggaran defisit anggaran pemerintah, Indonesia juga mampu membukukan pencapaian yang cukup positif. Indonesia duduk di posisi ke-4 dari 9 negara peringkat Baa2 dengan defisit anggaran pemerintah yang paling kecil.
Berdasarkan rilis resmi Kementerian Keuangan pada Februari lalu, defisit anggaran pemerintah Indonesia mencapai 2,48% pada 2017. Capaian itu masih di bawah Bulgaria (-1,6%), Filipina (-2,2%), dan Italia (-2,3%) di periode yang sama, namun masih unggul dari 5 negara lainnya yang menyandang peringkat Baa2 dari Moody's.
Sebagai tambahan, rasio utang dan defisit anggaran Indonesia terhadap PDB juga masih relatif aman, apabila dibandingkan dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dimana pada Pasal 12 Ayat 3 diatur bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal 3% dari PDB, serta jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% dari PDB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article Sri Mulyani Tanggapi Rating Moodys, Lewat Video Facebook!
Pencapaian tersebut lantas disambut gembira oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menyatakan upgrade rating oleh Moody's merupakan salah satu capaian yang harus disyukuri.
"Ini adalah salah satu capaian yang perlu disyukuri. Kita akan kerja lebih keras lagi agar lebih baik. Apa yang disampaikan lembaga pemeringkat Moody's menunjukkan bahwa kerangka kebijakan perekonomian pemerintah kredibel dan efektif," kata Menteri yang sempat menjabat sebagai Managing Director di Bank Dunia tersebut.
Pernyataan Ibu Menteri tersebut ada benarnya. Berdasarkan penelusuran tim Riset CNBC Indonesia, di antara 9 negara di dunia dengan peringkat Baa2, rasio utang pemerintah Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2017 mampu berada di posisi kedua terbaik, dengan catatan sebesar 28,7%.
Capaian tersebut hanya kalah oleh Bulgaria yang mampu membukukan rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 22,5%. Moody's dalam rilis resminya juga memproyeksikan utang pemerintah Indonesia akan tetap di kisaran 30% terhadap PDB selama beberapa tahun mendatang.
Jumlah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan median dari negara-negara dengan status layak investasi yang sebesar 39% PDB, serta median dari negara dengan peringkat Baa yaitu 46,2% PDB
 Foto: Riset CNBC Indonesia |
Sementara itu, dari segi anggaran defisit anggaran pemerintah, Indonesia juga mampu membukukan pencapaian yang cukup positif. Indonesia duduk di posisi ke-4 dari 9 negara peringkat Baa2 dengan defisit anggaran pemerintah yang paling kecil.
Berdasarkan rilis resmi Kementerian Keuangan pada Februari lalu, defisit anggaran pemerintah Indonesia mencapai 2,48% pada 2017. Capaian itu masih di bawah Bulgaria (-1,6%), Filipina (-2,2%), dan Italia (-2,3%) di periode yang sama, namun masih unggul dari 5 negara lainnya yang menyandang peringkat Baa2 dari Moody's.
 Foto: Riset CNBC Indonesia |
Sebagai tambahan, rasio utang dan defisit anggaran Indonesia terhadap PDB juga masih relatif aman, apabila dibandingkan dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dimana pada Pasal 12 Ayat 3 diatur bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal 3% dari PDB, serta jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% dari PDB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article Sri Mulyani Tanggapi Rating Moodys, Lewat Video Facebook!
Most Popular