
Capai Rp 41,7 T, PNBP Minerba Lewati Target APBN
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
21 November 2018 13:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kenaikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara.
Direktur Jenderal Minerba Bambang Gatot mengatakan kalau kontribusi minerba terhadap APBN cukup besar.
"Kami punya SDA yang cukup besar, walau tidak [terbesar] di dunia, tapi pengelolaannya cukup berarti untuk APBN Indonesia, baik mineral dan batu bara. Saat ini batu bara, besar kontribusinya hampir 70-80 persen, tapi ke depan saya rasa yang akan besar adalah mineral dengan adanya hilirisasi", kata Bambang Gatot, dalam paparannya terkait Pengelolaan Pertambangan Minerba, di Kegiatan Sosialisasi UU PNBP Baru, di Aula Djuanda, Kementrian Keuangan, Rabu (21/11/2018)
Bambang Gatot juga menjelaskan kalau realisasi penerimaan minerba tahun ini sudah jauh melebihi target. Target APBN 2018 untuk PNPB sub sektor penerimaan minerba, sebesar Rp. 32,1 triliun, namun realisasi penerimaan minerba per 16 November 2018, sudah mencapai Rp. 41,77 triliun.
Komposisi penerimaan minerba 2018 ini, terdiri dari; royalti sebesar Rp. 24,84 triliun, penjualan hasil tambang mencapai Rp. 16,43 triliun, dan iuran tetap sebesar Rp. 0,49 triliun.
"Soal PNBP, target kami 32,1 triliun, tapi sampai saat ini, per 16 November 2018 sudah mencapai 41,77 triliun. Ini terdiri dari royalti 24,84 triliun, penjualan 16,43 triliun, dan iuran tetap yang berhubungan dengan lahan 0,49 triliun", jelas Bambang Gatot.
Dalam paparannya, Bambang juga mengungkapkan kalau grafik penerimaan minerba dari tahun ke tahun, memang fluktuatif, dan sangat bergantung pada pasar. Meskipun demikian, pemerintah bisa menentukan target produksi dan besaran PNBP.
"Terlihat dari tahun-tahun sebelumnya penerimaan ini selalu naik-turun. Misalnya dari 2014-2018 itu 35,4 triliun, 29,6 triliun, 27,2 triliun, 40,6 triliun, dan sekarang sementara 41,77 triliun. Minerba ini tergantung pasar, tidak bisa kami kontrol. Tapi dari pemerintah bisa tentukan berapa produksi dan besaran PNBP yang ditargetkan", tandasnya.
(gus) Next Article ESDM Setor PNBP Minerba Rp 19,16 T Sampai 11 Juni 2019
Direktur Jenderal Minerba Bambang Gatot mengatakan kalau kontribusi minerba terhadap APBN cukup besar.
Bambang Gatot juga menjelaskan kalau realisasi penerimaan minerba tahun ini sudah jauh melebihi target. Target APBN 2018 untuk PNPB sub sektor penerimaan minerba, sebesar Rp. 32,1 triliun, namun realisasi penerimaan minerba per 16 November 2018, sudah mencapai Rp. 41,77 triliun.
Komposisi penerimaan minerba 2018 ini, terdiri dari; royalti sebesar Rp. 24,84 triliun, penjualan hasil tambang mencapai Rp. 16,43 triliun, dan iuran tetap sebesar Rp. 0,49 triliun.
"Soal PNBP, target kami 32,1 triliun, tapi sampai saat ini, per 16 November 2018 sudah mencapai 41,77 triliun. Ini terdiri dari royalti 24,84 triliun, penjualan 16,43 triliun, dan iuran tetap yang berhubungan dengan lahan 0,49 triliun", jelas Bambang Gatot.
Dalam paparannya, Bambang juga mengungkapkan kalau grafik penerimaan minerba dari tahun ke tahun, memang fluktuatif, dan sangat bergantung pada pasar. Meskipun demikian, pemerintah bisa menentukan target produksi dan besaran PNBP.
"Terlihat dari tahun-tahun sebelumnya penerimaan ini selalu naik-turun. Misalnya dari 2014-2018 itu 35,4 triliun, 29,6 triliun, 27,2 triliun, 40,6 triliun, dan sekarang sementara 41,77 triliun. Minerba ini tergantung pasar, tidak bisa kami kontrol. Tapi dari pemerintah bisa tentukan berapa produksi dan besaran PNBP yang ditargetkan", tandasnya.
(gus) Next Article ESDM Setor PNBP Minerba Rp 19,16 T Sampai 11 Juni 2019
Most Popular