
Internasional
Theresa May: Perundingan Brexit Akan Berat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
19 November 2018 06:33

London, CNBC Indonesia - Inggris akan menghadapi pekan negosiasi Brexit yang berat yang diharapkan pada akhirnya dapat menyepakati detail hubungannya dengan Uni Eropa (UE) di masa depan.
Pernyataan itu akan disampaikan Perdana Menteri Inggris Theresa May dalam pidatonya di hadapan konferensi tahunan grup bisnis CBI hari Senin (19/11/2018), menurut ringkasan pidato yang diberikan terlebih dahulu dan dikutip Reuters.
May telah menghadapi hari penuh guncangan beberapa hari terakhir sejak ia mengungkapkan rancangan kesepakatan keluarnya Inggris dari UE atau Brexit pada Rabu pekan lalu. Beberapa menteri di kabinetnya, termasuk Menteri Brexit Dominic Raab, mengundurkan diri dan beberapa anggota parlemen dari partainya ingin menggulingkannya dari posisi perdana menteri.
Pemimpin pemerintahan Inggris ini telah bersumpah akan memperjuangkan kesepakatan itu dan pada hari Minggu memperingatkan bahwa penggulingannya hanya akan memperlambat Brexit terjadi. Ia juga mengatakan perjanjian tersebut akan memastikan pemerintah dapat memenuhi harapan referendum Brexit tahun 2016.
UE akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk membicarakan kesepakatan itu pada 25 November mendatang.
"Kita sekarang akan menghadapi pekan negosiasi yang intens jelang pertemuan khusus Dewan Eropa hari Minggu," menurut rangkuman pidato tersebut.
"Saat itu saya mengharapkan kita dapat menyepakati detail final dan penuh dari kerangka kerja yang akan menentukan masa depan hubungan kita dan saya yakin kita akan dapat menyepakati perjanjian di dewan tersebut yang dapat saya bawa kembali ke House of Commons."
May juga akan mengatakan rancangan kesepakatan yang ia sampaikan dan dikritik keras oleh parlemen adalah perjanjian terbaik bagi Inggris.
Ia akan mengatakan kesepakatan tersebut akan membuat Inggris dapat mengontrol imigrasi yang merupakan isu besar yang menjadi kunci di belakang pemungutan suara Brexit.
"Kami ingin sistem imigrasi masa depan di mana semua orang dapat meyakininya. Ya, sebuah sistem yang sesuai untuk bisnis. Sistem yang memungkinkan kita menarik orang-orang paling cemerlang dan terbaik dari seluruh dunia, pengajuan dan proses masuk yang lebih sederhana."
(prm) Next Article Dikepung Pemberontakan, PM Inggris Menangkan Voting Brexit
Pernyataan itu akan disampaikan Perdana Menteri Inggris Theresa May dalam pidatonya di hadapan konferensi tahunan grup bisnis CBI hari Senin (19/11/2018), menurut ringkasan pidato yang diberikan terlebih dahulu dan dikutip Reuters.
May telah menghadapi hari penuh guncangan beberapa hari terakhir sejak ia mengungkapkan rancangan kesepakatan keluarnya Inggris dari UE atau Brexit pada Rabu pekan lalu. Beberapa menteri di kabinetnya, termasuk Menteri Brexit Dominic Raab, mengundurkan diri dan beberapa anggota parlemen dari partainya ingin menggulingkannya dari posisi perdana menteri.
UE akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk membicarakan kesepakatan itu pada 25 November mendatang.
![]() |
"Saat itu saya mengharapkan kita dapat menyepakati detail final dan penuh dari kerangka kerja yang akan menentukan masa depan hubungan kita dan saya yakin kita akan dapat menyepakati perjanjian di dewan tersebut yang dapat saya bawa kembali ke House of Commons."
May juga akan mengatakan rancangan kesepakatan yang ia sampaikan dan dikritik keras oleh parlemen adalah perjanjian terbaik bagi Inggris.
Ia akan mengatakan kesepakatan tersebut akan membuat Inggris dapat mengontrol imigrasi yang merupakan isu besar yang menjadi kunci di belakang pemungutan suara Brexit.
"Kami ingin sistem imigrasi masa depan di mana semua orang dapat meyakininya. Ya, sebuah sistem yang sesuai untuk bisnis. Sistem yang memungkinkan kita menarik orang-orang paling cemerlang dan terbaik dari seluruh dunia, pengajuan dan proses masuk yang lebih sederhana."
(prm) Next Article Dikepung Pemberontakan, PM Inggris Menangkan Voting Brexit
Most Popular