
Internasional
PM Inggris Ngotot Perjuangkan Rancangan Brexit di Parlemen
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 November 2018 07:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Theresa May berjuang meloloskan rancangan kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit dan masa depan karir politiknya di parlemen, Kamis (15/11/2018). Hal itu ia lakukan di tengah pengunduran diri beberapa menterinya dan rencana anggota partainya yang ingin menggulingkan dirinya.
Pemimpin Partai Konservatif itu mengatakan ia yakin dengan "seluruh urat dalam tubuhnya" bahwa kesepakatan Brexit yang ia ajukan adalah demi kepentingan negaranya. Ia mengungkapkan hal itu beberapa jam setelah menghadapi cecaran parlemen dan menerima pengunduran diri empat menteri, termasuk menteri Brexit Dominic Raab.
Para anggota parlemen dari berbagai kubu memperingatkan May bahwa tidak mungkin rancangan itu akan mendapat persetujuan mereka. Namun, ia menepis seruan untuk mundur dari posisinya dengan mengatakan "Apa saya akan menyaksikan ini lolos? Ya!"
Sang perdana menteri mengakui adanya kekhawatiran terkait klausul backstop bagi perbatasan Irlandia dalam rancangan tersebut yang ditakutkan para pendukung Brexit akan membuat Inggris terikat selamanya dengan kepabeanan UE, dilansir dari AFP.
Para kritikus juga yakin May terlalu lunak pada UE dalam beberapa hal.
Rancangan kesepakatan berisi 585 halaman itu dibuat untuk memastikan proses Brexit berjalan mulus setelah lebih dari empat dekade keanggotaan dan menyediakan proses transisi yang lancar bagi kedua belah pihak.
Poin dari dibuatnya rancangan itu adalah untuk menghindari masalah terkait perbatasan anggota UE Irlandia dan provinsi Inggris, Irlandia Utara, melindungi hak warga negara, dan menyelesaikan berbagai tagihan Inggris.
Para pemimpin UE akan mengadakan pertemuan Brexit luar biasa 25 November mendatang. Bila mereka menyetujui kesepakatan itu, parlemen Inggris dijadwalkan mengadakan pemungutan suara awal Desember.
Poundsterling anjlok menyusul gejolak Brexit hari Kamis.
Hingga Kamis sore, pound telah kehilangan 1,82% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan diperdagangkan di US$1,2746. Mata uang Inggris ini mengalami hari terburuknya sejak Oktober 2016.
(prm) Next Article Inggris Resmi Cerai dari Uni Eropa, Siapa Untung?
Pemimpin Partai Konservatif itu mengatakan ia yakin dengan "seluruh urat dalam tubuhnya" bahwa kesepakatan Brexit yang ia ajukan adalah demi kepentingan negaranya. Ia mengungkapkan hal itu beberapa jam setelah menghadapi cecaran parlemen dan menerima pengunduran diri empat menteri, termasuk menteri Brexit Dominic Raab.
Para anggota parlemen dari berbagai kubu memperingatkan May bahwa tidak mungkin rancangan itu akan mendapat persetujuan mereka. Namun, ia menepis seruan untuk mundur dari posisinya dengan mengatakan "Apa saya akan menyaksikan ini lolos? Ya!"
Para kritikus juga yakin May terlalu lunak pada UE dalam beberapa hal.
![]() |
Poin dari dibuatnya rancangan itu adalah untuk menghindari masalah terkait perbatasan anggota UE Irlandia dan provinsi Inggris, Irlandia Utara, melindungi hak warga negara, dan menyelesaikan berbagai tagihan Inggris.
Para pemimpin UE akan mengadakan pertemuan Brexit luar biasa 25 November mendatang. Bila mereka menyetujui kesepakatan itu, parlemen Inggris dijadwalkan mengadakan pemungutan suara awal Desember.
Poundsterling anjlok menyusul gejolak Brexit hari Kamis.
Hingga Kamis sore, pound telah kehilangan 1,82% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan diperdagangkan di US$1,2746. Mata uang Inggris ini mengalami hari terburuknya sejak Oktober 2016.
(prm) Next Article Inggris Resmi Cerai dari Uni Eropa, Siapa Untung?
Most Popular