Kilang Tuban Terganjal Lahan, ESDM Minta Pertamina Bentuk Tim

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
14 November 2018 16:50
Kementerian ESDM minta Pertamina bentuk tim atasi kilang tuban
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia- Rencana pembangunan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan Kompleks Petrokimia (New Grass Root Refinery and Petrochemial/NGRR) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, hingga kini belum cerah masa depannya. Pasalnya, lahan masih jadi kendala.

Sehingga, Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) untuk kembali mengirimkan tim agar penyelesaian pembebasan lahan dapat diselesaikan segera sehingga pembangunan kilang dapat mulai dilaksanakan. 



"Sudah beberapa tahun ini kami mendapat laporan juga masalah pembebasan lahan yang tidak mudah. Coba Ibu Nicke (Direktur Utama PT Pertamina (Persero)) kirim tim lagi, dicek lagi, kalau bisa cepat. Jika tidak bisa diselesaikan terpaksa harus pindah lokasi pembangunan kilangnya," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melalui keterangan resminya, Rabu (14/11/2018).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengakui, pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kilang seluas 800 hektar masih menjadi kendala. Di rencana lokasi yang akan dibangun kilang ada lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup seluas 350 hektar, sementara sisanya milik masyarakat. 

"Sejak tiga tahun terakhir sudah banyak langkah yang telah dilakukan Pertamina untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan, dan guna menindaklanjuti permintaan Menteri ESDM agar Pertamina kembali mengirimkan tim untuk menyelesaikan pembebasan lahan, maka dalam bulan ini segera kami akan kirim tim lagi untuk menyelesaikan masalah lahan ini," tutur Nicke.

Nicke menambahkan, perusahaan sangat berkeinginan untuk membangun kilang di Tuban karena di lokasi tersebut sudah ada Kompleks Petrokimia, sehingga nantinya dapat diintegrasikan. Rencana pembangunan kilang di Tuban ini pun sudah direncanakan sejak 2016. 

"Pemerintah ingin sekali kilang ini dibangun untuk mengurangi impor bahan bakar minyak untuk menutupi kebutuhan konsumen didalam negeri, karena itu kami tidak bisa menunggu lagi. Kami akan segera lakukan lagi pembahasan dengan Pemerintah Daerah Jawa Timur agar dapat segera diambil keputusan," lanjut Nicke.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan Migas asal Rusia, Rosneft Oil Company secara bersama akan membangun sekaligus mengoperasikan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan Kompleks Petrokimia (New Grass Root Refinery and Petrochemial/NGRR) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pemerintah pun telah menentukan lokasi pembangunan kilang (refinery) di Tuban, Jawa Timur. Penentuan lokasi di Tuban tersebut sudah melalui kajian dan pertimbangan yang menyeluruh, baik lokasi, topografi, juga pertimbangan studi kebumian. Tuban secara historis merupakan daerah yang minim terkena bencana alam seperti gempa dan tsunami.

Adapun, kilang minyak Tuban memiliki kapasitas produksi 300 ribu barel per hari. Perencanaan pembangunan kilang minyak Tuban akan menggunakan konfigurasi petrokimia (terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama). Pembangunan kilang Tuban oleh Pertamina dan Rosneft diperkirakan akan menelan biaya sekitar US$ 15 Miliar.
(gus) Next Article Rencana Bangun Kilang Tuban Mental, Geser ke Situbondo?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular