
Percepat Proyek Kilang Tuban, Pertamina Fokus Lakukan FEED

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP), tengah mengupayakan percepatan pencapaian progress pelaksanaan proyek Kilang Tuban. Saat ini, PT PRPP berfokus pada pelaksanaan pekerjaan Front End Engineering Design (FEED) yang sudah mencapai progress 53.79% yang sekaligus telah melampaui target.
Presiden Direktur PT PRPP, Kadek Ambara Jaya, mengungkapkan pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini yakni land clearing (pembebasan lahan) untuk kebutuhan pembangunan proyek Kilang Tuban yang telah memasuki tahap III.
"Kini, proses land clearing telah mencapai areal hutan Jati Peteng seluas 125 hektar, di mana 119 hektare diantaranya telah dibebaskan dalam 9 bulan terakhir. Hutan produksi berisi 40.000 tanaman jati (Tectona grandis) ini semula dikelola PT Perhutani dan telah mendapat persetujuan dari pemerintah untuk ditukar guling terkait pengadaan lahan proyek GRR Tuban," ujar Kadek dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).
Selain itu, Kadek menjelaskan Pertamina juga memastikan pembebasan lahan proyek Kilang Tuban atas area hutan industri Jati Peteng dijalankan dengan mengikuti kaidah dan prinsip keberlanjutan. Ruang vegetasi untuk penyerapan karbondioksida di Kabupaten Tuban akan dipertahankan dengan konsep kilang hijau (green refinery) dan reboisasi di area pantai proyek tersebut sebagai paru-paru kota.
Lebih lanjut, Pertamina wajib mengalokasikan lahan di tempat lain untuk diperuntukkan sebagai hutan industri, yakni di Banyuwangi, seluas 265 hektar, atau dua kali lipat dari luas hutan Jati Peteng.
Kadek menambahkan, proyek saat ini masih dalam tahap pengukuran dan pengadaan lahan di Banyuwangi. Selanjutnya, pihaknya bakal melakukan reboisasi di lahan pengganti tersebut sehingga penyerapan emisi karbondioksida di Jawa Timur tidak berkurang.
"Dalam melakukan land clearing hutan Jati Peteng, kami mengikuti ketentuan pemerintah dan wajib memenuhi beberapa persyaratan yakni izin prinsip, kajian teknis dari Perhutani, Dinas Kehutanan, serta tim terpadu terdiri dari 11 institusi yang ditunjuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," jelas Kadek.
Selain itu, Pertamina juga menjalankan penghijauan di Kabupaten Tuban, tepatnya di kawasan pesisir lokasi proyek Kilang Tuban, dengan penanaman Cemara Laut (Casuarina equisetifolia) sebanyak 20.000 bibit. Dengan demikian, fungsi penyerapan karbondioksida di Tuban tidak hilang meski areal hutan jati dibebaskan.
Kadek memastikan, cetak biru (blue print) dan desain konstruksi Kilang Tuban dibuat dengan merujuk pada prinsip green refinery (kilang ramah lingkungan) yang berkelanjutan, yang di dalamnya akan ada jalur hijau untuk vegetasi penyerap karbondioksida dan penggunaan energi terbarukan berupa solar panel. Konsep ramah lingkungan tersebut diharapkan menekan jejak emisi Kilang Tuban ke depannya dan membantu tercapainya net zero emission di Kabupaten Tuban.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kerjasama RI & Investor Rusia di Kilang Tuban Jalan Terus!