
Menhub Minta Jajarannya Serius Benahi Masalah Transportasi
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
13 November 2018 12:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kepada jajarannya untuk selalu bekerja maksimal dan dalam melayani 260 juta warga Indonesia.
Melalui pidatonya di Rapat Kerja Kemenhub 2018, ia meminta pada jajarannya untuk memberikan keamanan (security) dan layanan (service) bagi masyarakat dalam mengakomodir perjalanan transportasi masyarakat.
"Kita harus melakukan ini secara ngotot dan kalau tidak secara ngotot bagaimana kita menyelesaikan persoalan transportasi secara maksimal. Apabila kita memberikan layanan ini seadanya, maka timbul kekecewaan dari masyarakat misalnya kenapa kapalnya seperti ini atau pesawatnya kurang bagus," ujarnya di hadapan jajaran Kemnhub, Selasa (13/11/18).
Lebih lanjut, ia menyampaikan memang untuk melayani secara maksimal masyarakat dibutuhkan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Di samping itu, pihaknya mulai mengenalkan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam memaksimalkan keamanan, fasilitas hingga layanan transportasi di tanah air.
"Kami pahami bahwa KPBU ini masih belum familiar. Ini bukan kita menjual proyek, tapi kerjasama konsesi dengan waktu terbatas," tambahnya.
Sementara itu, pada Rapat Kemenhub 2018 tersebut pihaknya meluncurkan aplikasi online yang terdiri dari e-tarif, e-Eskape, e-advokasi yang disinkronisasi dengan e-arsip dan e-link dalam Sistem Informasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Transportasi.
"Dengan digunakannya aplikasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kemenhub dalam mewujudkan administrasi birokrasi yang efektif, efisien dan ramah lingkungan," ujar Budi.
(ray/ray) Next Article Menhub: Lion Air JT-610 Dinyatakan Jatuh
Melalui pidatonya di Rapat Kerja Kemenhub 2018, ia meminta pada jajarannya untuk memberikan keamanan (security) dan layanan (service) bagi masyarakat dalam mengakomodir perjalanan transportasi masyarakat.
"Kita harus melakukan ini secara ngotot dan kalau tidak secara ngotot bagaimana kita menyelesaikan persoalan transportasi secara maksimal. Apabila kita memberikan layanan ini seadanya, maka timbul kekecewaan dari masyarakat misalnya kenapa kapalnya seperti ini atau pesawatnya kurang bagus," ujarnya di hadapan jajaran Kemnhub, Selasa (13/11/18).
Di samping itu, pihaknya mulai mengenalkan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam memaksimalkan keamanan, fasilitas hingga layanan transportasi di tanah air.
"Kami pahami bahwa KPBU ini masih belum familiar. Ini bukan kita menjual proyek, tapi kerjasama konsesi dengan waktu terbatas," tambahnya.
Sementara itu, pada Rapat Kemenhub 2018 tersebut pihaknya meluncurkan aplikasi online yang terdiri dari e-tarif, e-Eskape, e-advokasi yang disinkronisasi dengan e-arsip dan e-link dalam Sistem Informasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Transportasi.
"Dengan digunakannya aplikasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kemenhub dalam mewujudkan administrasi birokrasi yang efektif, efisien dan ramah lingkungan," ujar Budi.
(ray/ray) Next Article Menhub: Lion Air JT-610 Dinyatakan Jatuh
Most Popular