Cukupkan Impor 100.000 Ton Untuk Kendalikan Harga Jagung?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 November 2018 15:28
Pemerintah mengimpor jagung untuk menurunkan harga jagung ke leve Rp 4.000/kg. Adapun pantauan Satgas Pangan, harga jagung di pasar mencapai Rp 5.200-5.300/kg.
Foto: REUTERS/Stephane Mahe
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menerbitkan surat izin impor jagung maksimal 100.000 ton melalui Perum Bulog. Padahal, Kementerian Pertanian (Kementan) kerap menyampaikan bahwa produksi jagung Indonesia surplus 12,9 juta ton tahun ini.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan harga jagung saat ini memang tergolong mahal. Impor diperlukan untuk menurunkan harga jagung ke level Rp 4.000/kg.

Adapun pantauan Satgas Pangan, harga jagung di pasar bisa mencapai Rp 5.200-5.300/kg.

Anggota Dewan Penasihat Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), FX Sudirman, mengatakan keputusan impor ini membuktikan kalau klaim pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian bahwa RI surplus jagung sama sekali tidak benar.

"Keputusan rakortas ini walaupun [volume impornya] sedikit membuktikan kalau klaim pemerintah bahwa surplus jagung itu nggak benar," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (2/11/2018).

Sudirman menambahkan jumlah impor itu masih sangat kurang jika bertujuan untuk menurunkan harga menjadi Rp 4.000/kg.

"Harga jagung sekarang Rp 5.300/kg. Target pemerintah 50-100 ribu ton dan berharap turun ke harga Rp 4.000/kg itu enggak masuk akal. Sampai akhir tahun enggak akan turun harga jagung," kata dia saat dihubungi hari ini, Jumat (2/11/2018).

Dia menuturkan kebutuhan jagung untuk industri dan peternak setiap bulannya mencapai 850 ribu/bulan, dan khusus peternak mandiri mencapai 200 ribu/bulan. 

Sementara itu, kata dia, yang bisa dipasok oleh petani jagung lokal adalah sebanyak 5 juta ton per tahun. 

Sudirman mengatakan sebetulnya Indonesia sudah mengimpor jagung sebanyak 600 ribu ton hingga Agustus lalu. Kendati demikian, harga jagung di pasar nasional masih tetap tinggi. 

Dia menuturkan jika pemerintah ingin cepat melakukan impor jagung maka kemungkinan terbesar bisa berasal dari Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina. 

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Surplus Tapi RI Impor Jagung & Beras, Data Kementan Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular