
Terbitkan Global Bond, Inalum Siap Bayar Akuisisi Freeport
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 November 2018 08:48

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Inalum (Persero) akhirnya memiliki dana yang cukup untuk merealisasikan pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia menjadi 51% milik negara.
Induk holding industri pertambangan itu baru saja menerbitkan obligasi global sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 52 triliun yang akan dijadikan sumber pendanaan untuk membayar akuisisi tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh CNBC Indonesia, Kamis (8/11/2018) obligasi tersebut memiliki empat tenor, yakni tiga tahun dengan nilai emisi US$ 1 miliar dengan kupon 5,5%, tenor lima tahun senilai US$ 1,25 miliar dengan kupon 6%, tenor 10 tahun senilai US$ 1 miliar dengan kupon 6,875%, dan tenor 30 tahun senilai US$ 750 juta dengan tingkat kupon 7,375%.
Pada saat penawaran obligasi global mengalami oversubscribe (kelebihan permintaan). Untuk obligasi dengan tenor tiga tahun, kelebihan permintaannya mencapai US$ 4,1 miliar, untuk tenor lima tahun oversubscribe mencapai US$ 5,5 miliar, untuk tenor 10 tahun, mengalami oversubcribe mencapai US$ 7,1 miliar, dan untuk tenor 30 tahun kelebihan permintaan mencapai US$ 3,7 miliar.
Adapun, untuk bank Joint Global Coordinators (JGC) dalam obligasi ini adalah BNP Paribas, Citi, dan MUFG, sedangkan perbankan yang bertindak sebagai Joint Book Runner (JBR) adalah BNP Paribas, CIMB, Citi, Maybank, MUFG, SMBC Nikko, dan Standard Chartered.
Selain itu, obligasi ini sudah mendapatkan rating Baa2 dari lembaga pemeringkat Moody's dan BBB- dari lembaga Fitch Ratings.
Sebelumnya, melalui unggahan foto di media sosial Instagram milik Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, perusahaan diketahui baru saja menerbitkan obligasi global sebesar US$4 miliar (Rp 58 triliun). Kesepakatan ini diumumkan Budi di New York, Amerika Serikat.
"Just after closing a $4 bio global bond deal late evening in New York. Ready to go back home after 10 grueling days. (Baru saja menerbitkan obligasi global senilai US$4 miliar di New York. Bersiap untuk pulang setelah 10 hari yang sangat melelahkan)," tulis Budi dalam keterangan (caption) foto yang diunggahnya tersebut.
Inalum memang diketahui berencana untuk menerbitkan global bond untuk membayar pinjaman bank yang digunakan untuk mengakuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia.
Sebelumnya ketika ditemui di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Kamis (6/9/2018), Budi bercerita rencana penerbitan global bond. Menurut dia, penerbitan obligasi akan dilakukan di Bursa Saham Singapura agar dapat menarik lebih banyak investor asing.
Meski nominal penerbitan obligasi besar, Budi menyebut Freeport Indonesia mampu mencetak laba bersih US$2 miliar per tahun usai tambang bawah tanahnya (underground) beroperasi.
Selain itu, kendati menerbitkan global bond, Budi menegaskan, bukan berarti keuangan Inalum dalam kesulitan. Sampai Juli 2018, total kas perusahaan tercatat Rp 19,8 triliun, naik dari Desember 2017 yang sebesar Rp 16,1 triliun.
Kemudian total pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp 6 triliun atau naik dari posisi yang sama tahun lalu, Rp 2,3 triliun. Sedangkan, untuk rasio utang terhadap modal/debt to equity ratio tercatat sebesar 22,2%, atau naik dari posisi Desember 2017 yang tercatat 21,2%.
(roy/roy) Next Article Bayar Utang Akuisisi Freeport, Inalum Terbitkan Global Bond
Induk holding industri pertambangan itu baru saja menerbitkan obligasi global sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 52 triliun yang akan dijadikan sumber pendanaan untuk membayar akuisisi tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh CNBC Indonesia, Kamis (8/11/2018) obligasi tersebut memiliki empat tenor, yakni tiga tahun dengan nilai emisi US$ 1 miliar dengan kupon 5,5%, tenor lima tahun senilai US$ 1,25 miliar dengan kupon 6%, tenor 10 tahun senilai US$ 1 miliar dengan kupon 6,875%, dan tenor 30 tahun senilai US$ 750 juta dengan tingkat kupon 7,375%.
Selain itu, obligasi ini sudah mendapatkan rating Baa2 dari lembaga pemeringkat Moody's dan BBB- dari lembaga Fitch Ratings.
Sebelumnya, melalui unggahan foto di media sosial Instagram milik Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, perusahaan diketahui baru saja menerbitkan obligasi global sebesar US$4 miliar (Rp 58 triliun). Kesepakatan ini diumumkan Budi di New York, Amerika Serikat.
"Just after closing a $4 bio global bond deal late evening in New York. Ready to go back home after 10 grueling days. (Baru saja menerbitkan obligasi global senilai US$4 miliar di New York. Bersiap untuk pulang setelah 10 hari yang sangat melelahkan)," tulis Budi dalam keterangan (caption) foto yang diunggahnya tersebut.
![]() |
Inalum memang diketahui berencana untuk menerbitkan global bond untuk membayar pinjaman bank yang digunakan untuk mengakuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia.
Sebelumnya ketika ditemui di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Kamis (6/9/2018), Budi bercerita rencana penerbitan global bond. Menurut dia, penerbitan obligasi akan dilakukan di Bursa Saham Singapura agar dapat menarik lebih banyak investor asing.
Meski nominal penerbitan obligasi besar, Budi menyebut Freeport Indonesia mampu mencetak laba bersih US$2 miliar per tahun usai tambang bawah tanahnya (underground) beroperasi.
Selain itu, kendati menerbitkan global bond, Budi menegaskan, bukan berarti keuangan Inalum dalam kesulitan. Sampai Juli 2018, total kas perusahaan tercatat Rp 19,8 triliun, naik dari Desember 2017 yang sebesar Rp 16,1 triliun.
Kemudian total pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp 6 triliun atau naik dari posisi yang sama tahun lalu, Rp 2,3 triliun. Sedangkan, untuk rasio utang terhadap modal/debt to equity ratio tercatat sebesar 22,2%, atau naik dari posisi Desember 2017 yang tercatat 21,2%.
(roy/roy) Next Article Bayar Utang Akuisisi Freeport, Inalum Terbitkan Global Bond
Most Popular