Pertamina Roadshow Global Bond Hari Ini , Incar 4 Negara

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
22 October 2018 10:35
Pertamina mulai roadshow global bondnya hari ini, menyasar 4 negara
Foto: Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala N Mansury (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) memulai roadshow untuk menawarkan obligasi global yang diterbitkan perseroan pada tahun ini. Roadshow dimulai hari ini, dan sebagai permulaan akan bertandang ke 4 negara.

"Senin kami roadshow, ke Amerika Serikat, Singapura, Hong Kong, dan London," kata Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala Mansury kepada CNBC Indonesia, Minggu (21/10/2018).

[Gambas:Video CNBC]

Terkait jumlah global bond yang akan diterbitkan, Pahala belum mau mengungkapnya dengan alasan belum ditentukan. Tetapi, ia menegaskan bahwa surat utang yang diterbitkan tidak mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 150 triliun.


Sebelumnya, lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menulis bahwa Pertamina diperkirakan akan mengajukan surat utang global senilai US$ 10 miliar. Dana obligasi ini perinciannya senilai US$ 1 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang perusahaan dengan bunga 5,25% yang jatuh tempo pada 2021. Dana itu juga akan digunaka untuk pelunasan utang US$ 1,25 miliar yang jatuh tempo pada 2022 dengan bunga 4,875%.

Sementara sisanya, akan digunakan untuk belanja modal dan kepentingan umum perusahaan lainnya. Untuk pengajuan obligasi global ini lembaga pemeringkat Moody's memberi rating Baa2. 

"Pertamina baa3 mempertimbangkan bisnis minyak dan gas perusahaan yang terintegrasi, produksi signifikan di hulu dan cadangan hidrokarbon, serta bisnis hilir skala besar yang langsung dikendalikan mulai dari pengilangan, SPBU, dan pipa gas," ujar Rachel Chua , Asisten Vice President dan Analis Moody's dalam keterangan tertulisnya, Jumat (`19/10/2018).

Di saat yang sama, Moody's juga mempertimbangkan tekanan-tekanan yang dihadapi perusahaan seperti regulasi yang berubah tak menentu dan kemungkinan turunnya keuntungan karena tergerus subsidi bahan bakar dan ekspansi bisnis besar-besaran perusahaan. 




(gus/roy) Next Article Pertamina Terbitkan Global Bond Rp 150 T di Akhir 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular