
Mengintip Rating Moody's untuk Global Bond Rp 150 T Pertamina
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
19 October 2018 19:57

Jakarta, CNBC Indonesia- Moody's Investor Service memberi peringkat Baa2 untuk obligsi global dalam dolar AS yang akan diterbitkan PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat. Rating Baa2 merupakan rating yang berisiko moderat untuk surat utang tersebut.
Obligasi global ini rencananya akan diterbitkan senilai US$ 10 miliar atau setara Rp 150 triliun dengan medium term note. Dari obligasi ini, rencananya Pertamina akan menggunakan sejumlah US$ 1 miliar untuk membayar utang berbunga 5,25% yang jatuh tempo pada 2021 dan US$ 1,25 miliar yang akan jatuh tempo pada 2022.
Sementara sisanya akan digunakan untuk belanja modal dan keperluan umum perseroan lainnya. Peringkat ini, tulis Moody's, diberikan dengan mempertimbangkan kualitas kredit Pertamina sesuai dengan rating dasar baa3 (investment grade).
"Pertamina baa3 mempertimbangkan bisnis minyak dan gas perusahaan yang terintegrasi, produksi signifikan di hulu dan cadangan hidrokarbon, serta bisnis hilir skala besar yang langsung dikendalikan mulai dari pengilangan, SPBU, dan pipa gas," ujar Rachel Chua , Asisten Vice President dan Analis Moody's dalam keterangan tertulisnya, Jumat (`19/10/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Di saat yang sama, Moody's juga mempertimbangkan tekanan-tekanan yang dihadapi perusahaan seperti regulasi yang berubah tak menentu dan kemungkinan turunnya keuntungan karena tergerus subsidi bahan bakar dan ekspansi bisnis besar-besaran perusahaan.
"Rating ini juga termasuk memperkirakan keuntungan yang akan didapat perusahaan dalam dua tahun ke depan dengan program dan belanja modal yang besar di tahun ini. Peningkatan belanja modal dibutuhkan saat harga minyak naik dan sektor hilir terus menombok beban subsidi," lanjutnya.
Moody's juga memperkirakan akan ada tekanan dan menyebabkan arus kas melemah 22-25% dalam dua tahun ke depan, tapi masih dalam parameter rating.
Rating Baa2 ini juga diberikan dengan mempertimbangkan sokongan kuat dari pemerintah ke perseroan, mengingat keduanya sangat terhubung ketat satu sama lain.
(gus/dru) Next Article Pertamina Terbitkan Global Bond Rp 150 T di Akhir 2018
Obligasi global ini rencananya akan diterbitkan senilai US$ 10 miliar atau setara Rp 150 triliun dengan medium term note. Dari obligasi ini, rencananya Pertamina akan menggunakan sejumlah US$ 1 miliar untuk membayar utang berbunga 5,25% yang jatuh tempo pada 2021 dan US$ 1,25 miliar yang akan jatuh tempo pada 2022.
Sementara sisanya akan digunakan untuk belanja modal dan keperluan umum perseroan lainnya. Peringkat ini, tulis Moody's, diberikan dengan mempertimbangkan kualitas kredit Pertamina sesuai dengan rating dasar baa3 (investment grade).
[Gambas:Video CNBC]
Di saat yang sama, Moody's juga mempertimbangkan tekanan-tekanan yang dihadapi perusahaan seperti regulasi yang berubah tak menentu dan kemungkinan turunnya keuntungan karena tergerus subsidi bahan bakar dan ekspansi bisnis besar-besaran perusahaan.
"Rating ini juga termasuk memperkirakan keuntungan yang akan didapat perusahaan dalam dua tahun ke depan dengan program dan belanja modal yang besar di tahun ini. Peningkatan belanja modal dibutuhkan saat harga minyak naik dan sektor hilir terus menombok beban subsidi," lanjutnya.
Moody's juga memperkirakan akan ada tekanan dan menyebabkan arus kas melemah 22-25% dalam dua tahun ke depan, tapi masih dalam parameter rating.
Rating Baa2 ini juga diberikan dengan mempertimbangkan sokongan kuat dari pemerintah ke perseroan, mengingat keduanya sangat terhubung ketat satu sama lain.
(gus/dru) Next Article Pertamina Terbitkan Global Bond Rp 150 T di Akhir 2018
Most Popular