Internasional

Bos Fed New York: Perang Dagang Tak Berdampak ke Ekonomi AS

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
10 October 2018 12:31
Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan central banker di AS tidak melihat dampak signifikan dari memanasnya ketegangan perdagangan global.
Foto: Konfrensi Pers Central Banking Forum 2018 (CNBC Indonesia/Prima Wirayani)
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan central banker di Amerika Serikat (AS) tidak melihat dampak signifikan dari memanasnya ketegangan perdagangan global.

Amerika Serikat (AS) tengah terbelit perseteruan dengan beberapa negara rekan dagangnya, seperti China dan Uni Eropa. Negeri Paman Sam telah mengenakan bea impor terhadap hampir separuh impornya dari Negeri Tirai Bambu, yang segera dibalas China dengan pengenaan bea masuk serupa.


"Sejauh ini, pembacaan saya terhadap data-data [menunjukkan] kami tidak melihat efek signifikan terhadap tenaga kerja ataupun inflasi dari langkah penerapan tarif impor yang terjadi sejauh ini," kata Williams dalam konferensi pers seusai memberikan sambutan di acara Central Banking Forum 2018 yang diadakan Bank Indonesia (BI) bersama The Fed New York di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018).

"Tentu saja kami mendengar beberapa komentar terkait ketidakpastian kebijakan perdagangan yang berdampak pada keinginan berinvestasi atau mempekerjakan seseorang, namun sekali lagi, dari data yang ada di tangan kami, kami tidak melihat dampak signifikan [perang dagang]," tambahnya.

Namun, Williams, yang disebut pasar sebagai orang terkuat kedua di bank sentral AS setelah Gubernur The Fed Jerome Powell, juga mengatakan akan menganalisis secara internal dampak perang dagang terhadap pertumbuhan dan inflasi AS bila ketegangan itu menjadi lebih luas dan melibatkan lebih banyak lagi negara.

[Gambas:Video CNBC]
"Saat ini perekonomian AS amat sangat kuat," tegasnya. Ia memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS akan mencapai sekitar 3% tahun ini dan 2,5% tahun depan, sejalan dengan proyeksi The Fed dalam rapat terakhirnya.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan target pertumbuhan ekonomi AS tahun depan akibat memanasnya hubungan dagang negara ini dengan China.

Tarif impor AS ke China dan lebih jauh lagi terhadap impor otomotif dan suku cadang, dapat mengganggu rantai pasokan yang telah ada, terutama bila aksi balasan terjadi, kata kepala ekonom IMF Maurice Obstfeld dalam konferensi pers World Economic Outlook di sela-sela rangkaian IMF-World Bank (WB) Annual Meetings di Nusa Dua, Bali, Selasa.


"Dampak kebijakan perdagangan dan ketidakpastian menjadi semakin terbukti di level makroekonomi sementara bukti lainnya berakumulasi menjadi bahaya bagi perusahaan-perusahaan," ujarnya.



(roy) Next Article Bos Fed New York: Perang Dagang Bisa Perlambat Ekonomi AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular