Internasional
ECB: AS Akan Kalah dalam Perang Dagang Melawan Dunia
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
26 September 2018 17:55

Frankfurt, CNBC Indonesia - Aktivitas ekonomi di Amerika Serikat (AS) dapat jatuh lebih dari 2% di tahun ini jika Washington masih ngotot meluncurkan perang dagang, menurut para periset di bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), Rabu (26/9/2018).
Prediksi tersebut muncul saat para pejabat seperti Gubernur ECB Mario Draghi dan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo memperingatkan ancaman proteksionisme terhadap ekonomi dunia di bawah kebijakan "America First" Donald Trump.
Untuk menguji skenario perang perdagangan global terhadap AS, para ahli yang berbasis di Frankfurt memasukkan seperangkat asumsi ke dalam model ekonomi yang dibuat oleh ECB dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Mereka membuat simulasi AS mengenakan semua impor dengan bea masuk 10% dan mitra dagangnya menanggapi dengan tindakan serupa. Skenario ini jauh lebih drastis daripada kebijakan Trump sampai saat ini.
Para ekonom juga mencoba untuk menangkap efek pengenaan tarif impor pada kepercayaan pasar publik dan keuangan dengan mensimulasikan lonjakan biaya pinjaman pemerintah dan kemerosotan di pasar saham global - sebesar 16% untuk AS.
[Gambas:Video CNBC]
Di bawah skenario gabungan itu, "aktivitas ekonomi riil di Amerika Serikat bisa melebihi 2% lebih rendah daripada baseline di tahun pertama saja," kata mereka.
Setelah tiga tahun, produk domestik bruto (PDB) akan tetap tumbuh 1% di bawah nilai awal.
"Negara yang mengenakan bea masuk dan memicu pembalasan dari negara lain sudah jelas memperburuk keadaan," menurut kesimpulan para ekonom, dikutip dari AFP.
"Standar hidup jatuh dan pekerjaan hilang."
Perusahaan-perusahaan juga diprediksi akan berinvestasi lebih sedikit dan mengurangi lapangan kerjanya sehingga menyebabkan perlambatan ekonomi.
Di sisi lain, China diprediksi akan menang di tahap awal dari perang dagang.
Dengan bea masuk yang hanya mempengaruhi perdagangan dengan AS, negara-negara lain dapat beralih untuk membeli ekspor China daripada AS. Akan terjadi penurunan penjualan ke AS.
Secara lebih luas, pukulan kepercayaan dari perang perdagangan umum akan menghasilkan "dampak yang signifikan dan lebih luas pada output di seluruh negara," kata para ekonom. Pada tahun pertama ekonomi global akan menyusut 0,75%.
Kontraksi sekitar 3% dalam perdagangan global secara keseluruhan juga akan membebani produksi dunia.
(prm) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?
Prediksi tersebut muncul saat para pejabat seperti Gubernur ECB Mario Draghi dan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo memperingatkan ancaman proteksionisme terhadap ekonomi dunia di bawah kebijakan "America First" Donald Trump.
Untuk menguji skenario perang perdagangan global terhadap AS, para ahli yang berbasis di Frankfurt memasukkan seperangkat asumsi ke dalam model ekonomi yang dibuat oleh ECB dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Para ekonom juga mencoba untuk menangkap efek pengenaan tarif impor pada kepercayaan pasar publik dan keuangan dengan mensimulasikan lonjakan biaya pinjaman pemerintah dan kemerosotan di pasar saham global - sebesar 16% untuk AS.
[Gambas:Video CNBC]
Di bawah skenario gabungan itu, "aktivitas ekonomi riil di Amerika Serikat bisa melebihi 2% lebih rendah daripada baseline di tahun pertama saja," kata mereka.
Setelah tiga tahun, produk domestik bruto (PDB) akan tetap tumbuh 1% di bawah nilai awal.
"Negara yang mengenakan bea masuk dan memicu pembalasan dari negara lain sudah jelas memperburuk keadaan," menurut kesimpulan para ekonom, dikutip dari AFP.
"Standar hidup jatuh dan pekerjaan hilang."
Perusahaan-perusahaan juga diprediksi akan berinvestasi lebih sedikit dan mengurangi lapangan kerjanya sehingga menyebabkan perlambatan ekonomi.
Di sisi lain, China diprediksi akan menang di tahap awal dari perang dagang.
Dengan bea masuk yang hanya mempengaruhi perdagangan dengan AS, negara-negara lain dapat beralih untuk membeli ekspor China daripada AS. Akan terjadi penurunan penjualan ke AS.
Secara lebih luas, pukulan kepercayaan dari perang perdagangan umum akan menghasilkan "dampak yang signifikan dan lebih luas pada output di seluruh negara," kata para ekonom. Pada tahun pertama ekonomi global akan menyusut 0,75%.
Kontraksi sekitar 3% dalam perdagangan global secara keseluruhan juga akan membebani produksi dunia.
(prm) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular