Dari Buwas Hingga Franky Widjaja Bahas Impor Pangan Pagi Ini

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
24 September 2018 09:29
Isu ketahanan pangan dibahas pagi ini.
Foto: Foto: Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium di Komplek Pergudangan Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pagi ini, Senin (24/9/2018), akan membahas soal ketahanan pangan di tahun politik 2019.

Rencananya, diskusi ini akan dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Agribisnis, Pangan, dan Kehutanan Franky Widjaja, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sekaligus Komite Ketahanan Pangan Kadin Franciscus Welirang.

Di samping itu, akan hadir pula Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Budi Waseso), Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti, serta perwakilan dari Kementerian Pertanian.

Ketahanan pangan, alih-alih menjadi isu ekonomi, selalu menjadi isu politik yang sensitif di negara ini.

Salah satu komoditas pangan yang masih diimpor adalah beras. Impor beras memang berjalan mulus pada tahun ini, namun tetap menjadi pro dan kontra di mana mungkin saja bisa menjadi komoditas politik.

Berdasarkan data Kemendag, stok beras sejak April 2017 menunjukkan grafik yang turun hingga pada Januari 2018 defisit 48 ribu ton dan Februari 2018 melebar menjadi 246 ribu ton.



Selepas Maret, baru data beras menunjukkan adanya perbaikan, namun jumlahnya tetap minim. Data ini yang menjadi justifikasi pemerintah mengimpor beras.

Di mana, hal ini ditentang oleh Dirut Bulog Budi Waseso. Buwas mengatakan saat ini gudang Bulog sudah dipenuhi oleh beras.

Adapun Kementerian Pertanian juga menunjukkan data produksi yang selalu optimis alias harusnya Indonesia justru mengalami surplus beras sehingga tidak perlu impor.


(ray/ray) Next Article 2 Tahun di Bulog, Buwas Susah Stabilkan Harga Selain Beras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular