Internasional

Presiden Vietnam Tran Dai Quang Meninggal Dunia

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
21 September 2018 14:20
Presiden Vietnam Tran Dai Quang meninggal di usia 61 tahun, Jumat (21/9/2018) karena penyakit serius dan berkepanjangan yang dideritanya.
Foto: Presiden Vietnam, Tran Dai Quang menyambut para wartawan ketika dia menunggu kedatangan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Istana Presiden di Hanoi, Vietnam 23 Maret 2018. (Minh Hoang / Pool via REUTERS / File Photo)
Hanoi, CNBC Indonesia - Presiden Vietnam Tran Dai Quang meninggal di usia 61 tahun, Jumat (21/9/2018) karena penyakit serius dan berkepanjangan yang dideritanya, menurut laporan media pemerintah.

Penyebab Quang meninggal dunia adalah "penyakit serius meskipun sudah ada perawatan khusus dari para profesor dan dokter" baik di Vietnam maupun di luar negeri, kata Kantor Berita Vietnam yang dikutip AFP.



Quang menjabat sebagai presiden sejak April 2016 setelah bekerja lebih dari empat dekade di Kementerian Keamanan Publik yang kuat. Ia memiliki reputasi sebagai pemimpin yang tangguh dengan sedikit toleransi bagi perbedaan pendapat.

Meskipun ia memegang salah satu dari empat posisi teratas dan secara resmi menjadi kepala negara, perannya sebagai presiden terlihat lebih seremonial, menyambut para pemimpin yang mengunjungi Vietnam dan menyelenggarakan acara diplomatik dalam upaya untuk meningkatkan citra negra itu di panggung dunia.

Minggu lalu, ketika dia menyelenggarakan upacara penyambutan untuk Presiden Joko Widodo di Hanoi Quang tampak kurus, pucat, dan terlihat kesulitan berdiri.

Presiden Vietnam Tran Dai Quang Meninggal DuniaFoto: Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang ( LUONG THAI LINH/Pool via REUTERS)
Pertemuan dengan politisi China yang berkunjung dan pejabat asing di Hanoi dua hari lalu menjadi penampilan publik terakhirnya.

Quang adalah anggota Komite Tetap Biro Politik Pusat Partai Komunis (Politbiro). Ia memiliki reputasi yang kuat dan berpengaruh di lingkaran dalam partai komunis, meskipun sering tampak tidak nyaman di muka publik dan tidak memiliki karisma dibandingkan beberapa rekannya di eselon atas partai.

Dalam wawancara dengan AFP pada tahun 2016, Quang membaca pernyataan yang telah disiapkan dengan cepat. Ia langsung dikawal oleh stafnya keluar ruangan ketika ada pertanyaan di luar skrip dilontarkan kepadanya.

Selama menjabat, ia dibebani konflik yang memanas dengan Beijing di Laut Cina Selatan. Perselisihan yang telah berlangsung lama dengan tetangga komunisnya itu terlihat meningkat dalam beberapa kesempatan.

Vietnam membatalkan setidaknya satu proyek pengeboran minyak di wilayah yang kaya sumber daya itu selama masa pemerintahan Quang sebagai upaya nyata untuk meredam ketegangan.

Dia adalah wajah pemerintah yang paling dikenal di serangkaian acara besar, terutama pada pertemuan APEC di Danang pada November tahun lalu. Dalam acara it ia menjadi tuan rumah bagi banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.



Sebagai presiden, ia mengawasi tindakan keras terhadap para pembangkang. Sikap itu dicela kelompok hak asasi sebagai pelarangan kebebasan berekspresi.

Tahun ini, lebih dari 40 orang dipenjara dengan total sekitar 100 orang telah dipenjara hingga April 2018, menurut Amnesty International.
(prm) Next Article 'Penyakit Serius' Kalahkan Presiden Vietnam Tran Dai Quang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular