Dear Pak Buwas, Ini Jawaban Mendag Soal Impor Beras
Samuel Pablo,
CNBC Indonesia
19 September 2018 19:34
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, hari ini menegaskan dengan keras sikapnya yang menolak kebijakan impor beras.
Terkait dengan hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kebijakan impor beras adalah keputusan dalam rapat koordinasi.
"Yang pasti, rakortas memutuskan jumlah total [impor beras] itu 2 juta ton, itu keputusan rakor bukan keputusan saya," katanya hari ini, Rabu (19/9/2018).
Dia menegasan tujuan pemerintah pada tahun ini adalah impor beras sebanyak 2 juta ton, sesuai dengan izin yang diterbitkan.
"Rakor menugaskan, sesuai dengan alurnya, sesuai dengan UU Pangan, sesuai dengan PP, sesuai dengan perpresnya, saya mengeluarkan surat tugas pada Bulog, yang juga hadir. Kenapa dia harus impor? Karena kemampuan produksinya yang kurang, dan itu juga dihadiri pak mentan," kata Mendag.
Saat ini, lanjut dia, penyerapan beras dalam negeri belum maksimal. Dari stok 2,2 juta ton, penyerapan di dalam negeri hanya 819 ribu ton, lalu dari komersial 130 ribu ton, dan sisanya berasal dari eks impor.
Adapun Bulog juga menyatakan kapasitas gudang saat ini sudah penuh, apalagi jika ditambah beras impor dan hasil panen petani.
Mendag menegaskan pengaturan mengenai penyimpanan beras adalah wilayah dari Bulog.
"Gudang Bulog itu setahu saya kapasitasnya ada 4 juta, dari yang dulu ya. Kemudian sebagian itu dari gudang itu juga dikomersialkan. Nah, bagaimana kebutuhannya, bagaimana pengendaliannya? Itu urusan korporasi, bukan urusan kementerian," tegas Mendag.
(ray/miq) Next Article Blak-blakan Buwas Soal Heboh Impor Beras Hingga Titah Jokowi
Terkait dengan hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kebijakan impor beras adalah keputusan dalam rapat koordinasi.
"Yang pasti, rakortas memutuskan jumlah total [impor beras] itu 2 juta ton, itu keputusan rakor bukan keputusan saya," katanya hari ini, Rabu (19/9/2018).
Foto: Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto) |
Dia menegasan tujuan pemerintah pada tahun ini adalah impor beras sebanyak 2 juta ton, sesuai dengan izin yang diterbitkan.
"Rakor menugaskan, sesuai dengan alurnya, sesuai dengan UU Pangan, sesuai dengan PP, sesuai dengan perpresnya, saya mengeluarkan surat tugas pada Bulog, yang juga hadir. Kenapa dia harus impor? Karena kemampuan produksinya yang kurang, dan itu juga dihadiri pak mentan," kata Mendag.
Saat ini, lanjut dia, penyerapan beras dalam negeri belum maksimal. Dari stok 2,2 juta ton, penyerapan di dalam negeri hanya 819 ribu ton, lalu dari komersial 130 ribu ton, dan sisanya berasal dari eks impor.
Adapun Bulog juga menyatakan kapasitas gudang saat ini sudah penuh, apalagi jika ditambah beras impor dan hasil panen petani.
Foto: Direktur Utama Bulog, Budi Waseso. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
Mendag menegaskan pengaturan mengenai penyimpanan beras adalah wilayah dari Bulog.
"Gudang Bulog itu setahu saya kapasitasnya ada 4 juta, dari yang dulu ya. Kemudian sebagian itu dari gudang itu juga dikomersialkan. Nah, bagaimana kebutuhannya, bagaimana pengendaliannya? Itu urusan korporasi, bukan urusan kementerian," tegas Mendag.
(ray/miq) Next Article Blak-blakan Buwas Soal Heboh Impor Beras Hingga Titah Jokowi
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular
Foto: Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Direktur Utama Bulog, Budi Waseso. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)