
Masa Depan Transportasi di Singapura: Jalan Kaki dan Sepeda!
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
19 September 2018 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - The Land Transport Authority (LTA) di Singapura tengah merumuskan skema baru transportasi perkotaan.
Otoritas di Negeri Singa itu ingin mengedepankan pengembangan pergerakan atau perpindahan orang yang tidak menggunakan mobil, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan dengan bus atau kereta.
Saat ini masukan dari publik tengah dikumpulkan mengenai bagaimana seharusnya pengembangan dilakukan: apakah menyediakan lebih banyak koridor khusus di jalan untuk jalur bus dan sepeda atau menyediakan rute-rute bus sesuai permintaan (on-demand) dan dinamis, serta pilihan lainnya.
Berdasarkan survei LTA, sekitar 7 dari 10 perjalanan saat waktu sibuk (peak-hour) pada 2016 dilakukan dengan berjalan kaki, bersepeda, dan bus. Sementara itu, sisanya menggunakan kendaraan pribadi.
Pandangan dan gagasan dari publik akan dimasukkan ke dalam Land Transport Master Plan 2040.
Untuk membantu diskusi publik, 13 halaman dokumen konsultasi publik dirilis pada Rabu (19/9/2018) oleh Senior Minister of State for Transport, Janil Puthucheary.
Saat peluncuran itu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga membuka SG Mobility Gallery yang memaparkan masa depan sistem transportasi darat di Singapura.
Galeri yang dibangun dengan dana SG$ 3,7 juta (Rp 40 miliar) itu memiliki panoramic theatre yang dilengkapi berbagai fitur berteknologi tinggi.
PM Lee juga mengkampanyekan jalan kaki, di mana dia berjalan dari tempat LTA ke Tekka Centre, tempat di mana seremonial peluncuran digelar.
(ray/prm) Next Article Jokowi Sudah Turun Tangan, Proyek MRT Masih Bermasalah!
Otoritas di Negeri Singa itu ingin mengedepankan pengembangan pergerakan atau perpindahan orang yang tidak menggunakan mobil, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan dengan bus atau kereta.
Saat ini masukan dari publik tengah dikumpulkan mengenai bagaimana seharusnya pengembangan dilakukan: apakah menyediakan lebih banyak koridor khusus di jalan untuk jalur bus dan sepeda atau menyediakan rute-rute bus sesuai permintaan (on-demand) dan dinamis, serta pilihan lainnya.
Pandangan dan gagasan dari publik akan dimasukkan ke dalam Land Transport Master Plan 2040.
Untuk membantu diskusi publik, 13 halaman dokumen konsultasi publik dirilis pada Rabu (19/9/2018) oleh Senior Minister of State for Transport, Janil Puthucheary.
Saat peluncuran itu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga membuka SG Mobility Gallery yang memaparkan masa depan sistem transportasi darat di Singapura.
Galeri yang dibangun dengan dana SG$ 3,7 juta (Rp 40 miliar) itu memiliki panoramic theatre yang dilengkapi berbagai fitur berteknologi tinggi.
PM Lee juga mengkampanyekan jalan kaki, di mana dia berjalan dari tempat LTA ke Tekka Centre, tempat di mana seremonial peluncuran digelar.
(ray/prm) Next Article Jokowi Sudah Turun Tangan, Proyek MRT Masih Bermasalah!
Most Popular