Defisit Migas Terparah, Ini 5 Negara Asal Impor Minyak RI

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 September 2018 11:58
Defisit dagang migas RI masih jadi biang kerok defisit neraca perdagangan, ini 5 negara asal impor terbesarnya.
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia- Produksi yang timpang dengan kebutuhan konsumsi membuat Indonesia harus mengimpor minyak ratusan ribu barel per hari. Dari mana negara asal datangnya minyak-minyak tersebut? 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang didapat CNBC Indonesia, Indonesia setidaknya mengimpor migas dari  beberapa negara pada Agustus 2018, yakni Singapura, Malaysia, Australia, Korea Selatan, dan India. Berikut adalah daftar negara importir pada Agustus 2018:



Singapura: 1,84 juta ton
Malaysia: 292,95 ribu ton
Amerika Serikat: 232,58 ribu ton 
Korea Selatan: 212,02 ribu ton
India: 48,04 ribu ton

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan selama Agustus 2018. Dari paparan BPS, diketahui hasil impor migas masih parah dan lagi-lagi jadi kontributor defisitnya neraca perdagangan.



"Total impor migas mencapai US$ 3,05 miliar, sementara nonmigas US$ 13,79 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (17/9/2018). 

Untuk defisit migas tercatat US$ 1,66 miliar. Adapun, volume impor migas pada Agustus 2018, mencapai 4,84 juta ton, sedangkan Januari-Agustus volume 32,83 juta ton.

BPS melaporkan nilai impor Agustus 2018 mencapai US$ 16,84 miliar atau tumbuh 24,65% year on year. 

"Bahwa kenaikan impor ini terjadi karena kenaikan impor migas dan non-migas," kata Suhariyanto. Angka impor ini naik 14,5% dibanding bulan Juli US$ 2,66 miliar. 

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Stasistik, secara kumulatif, dari periode Januari-Juli 2018, defisit migas sudah mencapai US$6,65 miliar, atau sekitar Rp97,37 triliun menggunakan kurs rupiah saat ini. Nilai itu melambung sekitar 44% dari capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar US$4,62 miliar.

Meroketnya defisit migas tidak lain akibat eskpor migas yang hanya tumbuh sebesar 14,26% YoY pada periode Januari-Juli 2018, sedangkan impor migas tumbuh lebih cepat sebesar 24,51% YoY di periode yang sama.


(gus) Next Article B20 Hadir, Neraca Perdagangan Bisa Surplus?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular