Defisit Dagang Migas Masih Bengkak, Berapa Sih Impor BBM?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 September 2018 13:55
Buruknya performa perdagangan migas menjadi biang kerok anjloknya defisit neraca perdagangan di Agustus 2018.
Foto: infografis/ 5 wilayah Indonesia berpotensi untuk lapangan minyak besar/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Buruknya performa perdagangan migas menjadi biang kerok anjloknya defisit neraca perdagangan di Agustus 2018. Pada periode tersebut, impor migas melonjak hingga US$ 3,05 miliar atau tumbuh 51,43% yoy.

Sementara itu, ekspor migas hanya sekitar US$ 1,38 miliar atau umbuh 12,24% yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, maka defisit neraca perdagangan migas di Agustus mencapai US$ 1,66 miliar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor migas terdiri dari tiga komponen utama yaitu impor minyak mentah, impor hasil minyak, dan impor gas. Dari data tersebut, impor hasil minyak merupakan komponen terbesar dari keseluruhan impor migas.

Defisit Dagang Migas Masih Bengkak, Berapa Sih Impor BBM?Foto: Ilustrasi Pengisian BBM Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


Berikut data rinciannya :

Impor Minyak Mentah US$ 1,04 miliar
  • Minyak petroleum mentah US$ 1,04 miliar
  • Minyak petroleum mentah dan kondensat US$ 29.600
Impor Hasil Minyak US$ 2,54 miliar
  • Bahan Bakar Motor, Minyak Ringan US$ 1,69 miliar

Bahan bakar jenis RON 90 dan di atasnya US$ 437.183

Bahan bakar RON lainnya yang dicampur US$ 402.503

Lainnya US$ 856.387

  • Bahan Bakar Pesawat US$ 81.846

Bahan bakar penerbangan US$ 218,4

Bahan bakar untuk mesin penerbangan US$ 81.628

  • Bahan Bakar Diesel US$ 501.171
Bahan bakar diesel US$ 431.193

Bahan bakar diesel lainnya US$ 30.737

Bahan bakar minyak lainnya US$ 39.240

Impor Gas US$ 307.007
  • Gas yang dicairkan US$ 142.768
  • Gas butana yang dicairkan US$ 160.082
  • Lainnya US$ 4.156





(dru) Next Article Defisit Lagi, Lagi-lagi Defisit! Ini Biang Keroknya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular