Defisit Lagi, Lagi-lagi Defisit! Ini Biang Keroknya

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
16 October 2019 09:45
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sepanjang September sebesar US$ 14,10 miliar.
Foto: konferensi pers BPS (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sepanjang September sebesar US$ 14,10 miliar. Nilai ini turun 1,29% dibandingkan ekspor bulan sebelumnya, Agustus 2019, sebesar US$ 14,28 miliar.

AdapunĀ untuk nilai impor Indonesia sepanjang September 2019 tercatat sebesar US$ 14,28 juta. Impor justru naikĀ 0,63% dibandingkan bulan Agustus lalu.

Dengan demikian maka neraca dagang Indonesia di September kembali mengalami defisit. Sepanjang September 2019, neraca dagang Indonesia masih mencatatkan defisit sebesar US$ 160 juta.


"Neraca dagang kita di September defisit US$ 160 juta. Tentunya ini akan mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi kita. Perekonomian di kuartal III akan sangat dipengaruhi mulai bulan Juli, Agustus dan September," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Selasa (15/10/2019).

Sepanjang tahun berjalan yakni Januari-September juga mencatatkan defisit sebesar US$ 1,95 miliar. Adapun biang kerok dari defisit adalah impor barang-barang seperti laptop, handphone dan mobil sport hingga gula rafinasi serta daging kerbau beku dari India.

Berikut 10 barang impor terbanyak sepanjang September 2019:

1. Kendaraan dan bagiannya US$ 643,9 juta
2. Bahan kimia organik US$ 504,6 juta
3. Benda-benda dari besi dan baja US$ 328,7 juta
4. Serealia US$ 311,2 juta
5. Kapas US$ 161,5 juta
6. Gula dan kembang gula US$ 112,2 juta
7. Tembaga US$ 80,5 juta
8. Kapal laut dan bangunan terapung US$ 165,8 juta
9. Binatang hidup US$ 44,2 juta
10. Kapal Terbang dan bagiannya US$ 28,8 juta.


(tas) Next Article Permata Hingga Kendaraan Masih Jadi Ujung Tombak Ekspor RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular