
Internasional
Dalam Setahun 58 Eksekutif Resign, Ada Apa dengan Tesla?
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 September 2018 15:55

Ini bukanlah kali pertama Musk membuat sensasi. Pada bulan April, dia mencibir salah satu penggagas upaya penyelamatan anggota klub sepakbola yang terjebak di Gua Chiang Rai, Thailand sebagai 'pedo guy' atau pria pedofil di Twitter.
Cuitannya itu langsung membuat saham Tesla terkoreksi 3,5%. Sejumlah analis dan investor yang dikutip Reuters secara anonim mengatakan komentar Musk menambah kekhawatiran mereka bahwa pernyataan publik Musk mengganggunya dari bisnis utama Tesla dalam memproduksi mobil listrik.
Di awal bulan Agustus, dia juga sempat mengungkapkan keinginan untuk menarik saham Tesla dari bursa efek dengan harga $420 (Rp 6.219.360) per lembar saham. Ketika itu, nilai pasar Tesla akan menjadi sekitar $71 miliar.
"Saya mempertimbangkan untuk memprivatisasi Tesla seharga US$420. Pendanaan sudah diamankan," tulisnya di Twitter.
Awalnya, pernyataan sang CEO itu hanya dianggap sebagai candaan karena '420' adalah kode populer yang mendukung konsumsi ganja. Tapi ternyata Musk sangat serius mengenai pernyataannya.
Musk juga sebelumnya pernah mengisyaratkan keinginannya untuk memprivatisasi perusahaan pembuat kendaraan listrik itu. Seperti pada bulan November 2017, ketika ia berkata pada Rolling Stone, "Sebenarnya menjadi perusahaan publik membuat kami kurang efisien."
Lalu tiba-tiba pada tanggal 7 Agustus, Musk menyampaikan proposal tidak resminya. Ia membuat pernyataan yang lebih formal melalui postingan di blog perusahaan.
Beberapa alasan yang membuatnya berniat memprivatisasi perusahaan yang sudah melantai di bursa itu termasuk untuk menjaga kerahasiaan informasi persaingan usaha dan melindungi harga saham Tesla.
Dalam postingan itu, Musk menulis bahwa menjadi perusahaan publik "telah memberi tekanan besar pada Tesla untuk membuat keputusan yang mungkin tepat untuk kuartal tertentu, tetapi tidak selalu tepat untuk jangka panjang."
Kabar tersebut membuat harga saham Tesla naik sekitar 8% di hari yang sama, memperpanjang kenaikan yang sebelumnya terjadi setelah merebaknya kabar mengenai sovereign wealth fund Arab yang ingin memiliki saham Tesla. Di hari itu, harga saham perusahaan ditutup dengan kenaikan 11%.
Meski demikian, pernyataan rencana 'go private' itu menyebabkan Tesla menghadapi pengawasan ketat dari SEC.
(roy)
Cuitannya itu langsung membuat saham Tesla terkoreksi 3,5%. Sejumlah analis dan investor yang dikutip Reuters secara anonim mengatakan komentar Musk menambah kekhawatiran mereka bahwa pernyataan publik Musk mengganggunya dari bisnis utama Tesla dalam memproduksi mobil listrik.
Awalnya, pernyataan sang CEO itu hanya dianggap sebagai candaan karena '420' adalah kode populer yang mendukung konsumsi ganja. Tapi ternyata Musk sangat serius mengenai pernyataannya.
Musk juga sebelumnya pernah mengisyaratkan keinginannya untuk memprivatisasi perusahaan pembuat kendaraan listrik itu. Seperti pada bulan November 2017, ketika ia berkata pada Rolling Stone, "Sebenarnya menjadi perusahaan publik membuat kami kurang efisien."
Lalu tiba-tiba pada tanggal 7 Agustus, Musk menyampaikan proposal tidak resminya. Ia membuat pernyataan yang lebih formal melalui postingan di blog perusahaan.
Beberapa alasan yang membuatnya berniat memprivatisasi perusahaan yang sudah melantai di bursa itu termasuk untuk menjaga kerahasiaan informasi persaingan usaha dan melindungi harga saham Tesla.
Dalam postingan itu, Musk menulis bahwa menjadi perusahaan publik "telah memberi tekanan besar pada Tesla untuk membuat keputusan yang mungkin tepat untuk kuartal tertentu, tetapi tidak selalu tepat untuk jangka panjang."
Kabar tersebut membuat harga saham Tesla naik sekitar 8% di hari yang sama, memperpanjang kenaikan yang sebelumnya terjadi setelah merebaknya kabar mengenai sovereign wealth fund Arab yang ingin memiliki saham Tesla. Di hari itu, harga saham perusahaan ditutup dengan kenaikan 11%.
Meski demikian, pernyataan rencana 'go private' itu menyebabkan Tesla menghadapi pengawasan ketat dari SEC.
(roy)
Pages
Most Popular