Internasional

Bos IMF: Perang Dagang AS-China Ancam Emerging Market

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 September 2018 07:23
Perang dagang yang makin sengit antara Amerika Serikat (AS) dan China dapat mengguncang pasar negara berkembang (emerging market), kata bos IMF.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (Foto: Reuters)
Washington, CNBC Indonesia - Perang dagang yang makin sengit antara Amerika Serikat (AS) dan China dapat mengguncang pasar negara berkembang (emerging market) yang saat ini sebenarnya sudah berada dalam bahaya, kata pimpinan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan hari Selasa (11/9/2018).

Sebagai hasilnya, krisis di Turki dan Argentina dapat menyebar, kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde kepada Financial Times, dikutip dari AFP hari Rabu (12/9/2018).



Setelah mengenakan kenaikan tarif impor kepada berbagai barang industri asal China, Presiden AS Donald Trump siap untuk kembali menerapkan bea masuk 25% terhadap produk-produk tambahan asal China senilai US$200 miliar.

Pekan lalu, Trump juga menyatakan akan menyasar impor dari China lainnya senilai US$267 miliar.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (tengah)Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (tengah)
China sejauh ini telah membalas tindakan AS dengan menjatuhkan bea impor terhadap berbagai barang dengan nilai yang sama persis. Namun, upaya balasan China selanjutnya tetap menjadi misteri sebab impor negara ini jauh lebih rendah daripada AS.

Jika dua perekonomian terbesar di dunia ini terus melanjutkan aksi saling balasnya, tindakan itu akan "berdampak cukup besar bagi pertumbuhan China" dan dapat "memantik kerentanan" di negara-negara tetangganya di Asia yang rantai suplainya berkaitan erat dengan industri China, kata Lagarde kepada surat kabar tersebut.

Beberapa negara berkembang tengah menghadapi situasi genting di mana mata uangnya melemah karena penguatan dolar AS di saat investor lebih melirik investasi di Negeri Paman Sam yang bunga acuannya sedang naik secara bertahap.

Pelemahan mata uang negara berkembang juga dapat berdampak pada eksportir Eropa, seperti Jerman dan Spanyol.

Sebelumnta, Lagarde telah sempat memperingatkan dampak perang dagang internasional dengan beragumen bahwa perdagangan barang dan jasa adalah pendorong pertumbuhan global. Ia juga menyatakan bahwa risiko kunci adalah melemahnya keyakinan investor.



(prm) Next Article Bos IMF Yakin AS-China Segera Teken Perjanjian Dagang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular