Internasional

Argentina Hadapi Pekan Penting Negosiasi Utang dengan IMF

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
10 September 2018 16:09
Pemerintahan Presiden Argentina Mauricio Macri akan melanjutkan diskusi dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) pekan ini.
Foto: Logo Dana Moneter Internasional (IMF) (REUTERS/Yuri Gripas)
Buenos Aires, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Argentina Mauricio Macri akan melanjutkan diskusi dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) pekan ini sebagai upaya mencegah memburuknya krisis ekonomi.

Pekan ini adalah pekan yang penting bagi Macri dan pemerintahannya setelah mengalami guncangan selama beberapa bulan. Peso, mata uang negara itu, terpukul krisis kepercayaan, sementara protes masyarakat semakin meningkat.

"Argentina akan memulai lagi, tetapi ada transisi yang dilalui," kata Macri pada hari Jumat (7/9/2018), dilansir dari AFP.

Peso mulai menguat di akhir pekan lalu setelah mengalami pelemahan selama dua hari di minggu sebelumnya.



Setelah melemah 20% terhadap dolar selama dua hari di pekan sebelumnya, peso kembali menguat 5,35% dari hari Rabu (5/9/2018) ke Jumat dengan ditutup pada 37,77.

Namun, posisi tersebut masih mencerminkan pelemahan sekitar setengah nilainya sejak awal tahun 2018.

Warga Argentina yang panik, yang melihat dolar sebagai jaring pengaman untuk tabungan mereka, telah menarik US$500 juta (Rp 7,4 miliar) dari sektor perbankan sejak bulan April.

Menurut estimasi resmi, mereka menyimpan US$300 miliar di luar sistem keuangan negara, baik dalam bentuk uang tunai maupun disimpan di luar negeri, paling banyak di Uruguay dan Amerika Serikat (AS).

Pemulihan kecil sedikit ditolong oleh kabar positif yang muncul dari Washington, di mana Menteri Keuangan Nicolas Dujovne bertemu dengan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pekan lalu.

Menteri Keuangan Nicolas Dujovne dan Direktur Pelaksana IMF Christine LagardeFoto: Jose Luis Magana/Pool via REUTERS
Menteri Keuangan Nicolas Dujovne dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde

Masalah tidak terpecahkan
Namun, Macri berkata adalah hal yang wajar jika masyarakat masih cemas.

"Semua masalah struktural belum terpecahkan karena kita memiliki tiga hari tenang," katanya.

"Semoga saja ketenangan terus berlanjut, sebab kami tidak tahu jika badai lain muncul."

Masalah mata uang Argentina membuat pemerintah mendekati IMF dan mendapatkan pinjaman sebesar US$50 miliar. Gelontoran pinjaman awal sebesar US$15 miliar sudah diberikan di bulan Juni, sebagian besar untuk menopang peso.

Meski pinjaman itu sedikit menenangkan perekonomian, kepercayaan pasar kembali berkurang yang sebagian disebabkan oleh dampak krisis Turki terhadap mata uang negara-negara berkembang.

Argentina kembali mendekati IMF dan meminta pencairan pinjaman, yang seharusnya diberikan di tahun 2020 dan 2011, dengan lebih cepat. Namun, pengumuman itu kembali membuat nilai peso terperosok.

Hampir putus asa untuk menenangkan gejolak yang sedang terjadi, bank sentral Argentina menaikkan suku bunga menjadi yang tertinggi di dunia yaitu 60% sampai setidaknya akhir tahun ini.

Namun, inflasi diprediksi mencapai 40% di tahun 2018 dan para warga Argentina merasakan dampak dari kenaikan harga ini karena gaji mereka tidak dapat menghadapinya. Ketakutan dan ketidakpuasan pun meningkat.

Pertumbuhan Ekonomi ArgentinaFoto: Infografis/Jatuh bangun pertumbuhan Ekonomi Argentina/Aristya Rahadian Krisabella
Pertumbuhan Ekonomi Argentina


Protes sehari-hari
Macri memperkenalkan langkah penghematan, tetapi hal itu terbukti tidak terlalu diterima masyarakat. Pasalnya, protes menjadi hal yang terjadi sehari-hari di sana. Langkah tersebut juga gagal menenangkan para investor yang gugup.

Beberapa demonstran terus mendesak pemerintah untuk berhenti membayar utang, sementara popularitas Macri semakin anjlok.

Sebagai balasan dari percepatan pencairan dana IMF, Argentina telah berjanji untuk melenyapkan defisit anggaran di tahun 2019. Untuk diketahui, defisit anggarannya adalah 3,9% terhadap produk domestik bruto (PDB) di tahun 2017.

Segala bentuk percepatan pencairan pinjaman harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Eksekutif IMF, yang belum melakukan rapat sampai pertengahan September.

Argentina mengaku bahwa perekonomiannya berada di kondisi yang lebih buruk daripada prediksi.

Sebelum kembali ke Buenos Aires, Dujovne mengaku bahwa negara itu "mengalami resesi" dan pemulihan akan "lambat".

Dengan berharap ekonomi akan tumbuh antara 0,4% dan 1,4% tahun ini, Dujovne mengatakan pertumbuhan sebenarnya akan menyusut 1%. Namun, beberapa sumber mengungkapkan penurunan 2,4%.



Pemerintah juga kemungkinan tidak dapat mencapai target kesepakatan pinjaman di awal, yaitu inflasi 27% tahun ini. Sebab, inflasi diproyeksi menyentuh 40%.
Salah satu langkah penghematan Macri adalah meningkatkan pajak ekspor terhadap jagung dan minyak kedelai.

"Mereka mengambil keputusan untuk menggabungkan pajak, yang mana positif untuk kredit. Namun, memiliki risiko politik dan ekonomi," kata Gabriel Torres, seorang analis risiko sovereign di lembaga pemeringkat Moody's kepada The Economist, dilansir dari AFP.

Dia mengatakan resesi akan berlangsung sampai 2019.
(prm) Next Article Argentina Juara Copa America, tapi Mata Uangnya Jadi Terburuk

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular